idealoka.com – Polres Ponorogo menurunkan sejumlah polisi dengan pengamanan tertutup atau penyamaran dan pengamanan terbuka atau berseragam untuk mengantisipasi maraknya judi atau taruhan dalam Pilkades Serentak Ponorogo 2018 yang akan digelar Selasa, 31 Juli 2018.
Kabag Operasional Polres Ponorogo AKP Basuki Nugroho mengatakan anggota dari Satuan Intelijen dan Keamanan serta Satuan Reserse dan Kriminal telah ditunjuk untuk selalu memantau perkembangan kondisi terutama berkaitan dengan perjudian atau taruhan dalam pilkades.

“Kami sudah menunjuk para anggota untuk itu (memantau perjudian pilkades). Jumlahnya mencapai puluhan. Ada tim dari gakkum (penegak hukum) yang juga akan memonitor kondisi di lapangan agar jangan sampai ada para penjudi atau botoh pilkades,” ujarnya, Selasa, 24 Juli 2018.
Pihak Polres Ponorogo juga meminta warga untuk tidak terpengaruh atau terprovokasi pihak-pihak yang menjadikan pesta demokrasi tersebut sebagai ajang perjudian yang bisa mengabaikan hak-hak masyarakat untuk mendapatkan pemimpin yang tepat sesuai harapan warga. “Kita berharap tidak ada yang merusak pesta demokrasi ini,” ujarnya.
Sebab informasi yang beredar di lapangan dalam beberapa hari terakhir disinyalir para bandar judi atau botoh judi pilkades dari beberapa daerah di sekitar Ponorogo ‘turun gunung’ ke sejumlah desa. Mereka disinyalir akan menjadikan ajang pilkades sebagai sarana taruhan atau judi terutama di beberapa desa yang persaingan antar calonnya sengit.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Ponorogo Suprianto mengatakan kampanye pilkades serentak akan dilaksanakan 25-27 Juli 2018 dan dilanjutkan masa tenang 28-30 Juli 2018.
“Dalam kampanye nanti kami berharap semua berjalan lancar. Cakades diharapkan bisa produktif dalam menyampaikan visi dan misinya dan tidak provokatif sehingga kerukunan, kebersamaan, dan persatuan warga desa yang sudah terjalin selama ini tetap terjalin,” ujar Suprianto. Supri mengatakan ada 131 cakades dari 60 desa di 18 kecamatan yang memperebutkan kursi kepala desa. (*)