idealoka.com – Sorak sorai pecah di areal persawahan Dusun Karang Pahing, Desa Darmorejo, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu, 12 Agustus 2019. Puluhan warga memberikan semangat kepada tim sepak bola yang tengah bertanding di lapangan berlumpur berukuran 10 meter persegi.
Tim itu mewakili RT 15 dan RT 16 dusun setempat. Masing-masing di antaranya terdiri dari lima pria dewasa. Mereka mengenakan daster, kerudung, dan make-up ala perempuan. Dengan kostum seperti itu para pemain dari dua tim saling berebut bola plastik untuk dimasukkan ke gawang lawan.
Berungkali pemain terjungkal. Tubuh mereka penuh lumpur. Bedak dan lipstik yang sebelumnya menempel di wajah pun luntur. Kendati demikian, masing-masing anggota tim tetap semangat. Tak jarang mereka tertawa ketika melihat pemain lain yang kesulitan menendang bola. Begitulah suasana permainan selama 10 menit lomba berlangsung.
Menjelang waktu terakhir pertadingan, yakni menit ke-15, permainan kian ‘panas’. Tim RT 15 terus menyerang lawan. Bola plastik berhasil menerobos ke gawang tim RT 16. Gol tercipta berkat giringan pemain RT 15 setelah kiper lawan terjungkal.
Skor 1 : 0 tercetak hingga akhir pertandingan. Suara riuh para supporter terdengar kian riuh. Mereka senang atas kemenangan tim RT 15. Namun, tetap menghargai perjuangan tim RT 16 yang juga jatuh-bangun di lapangan berlumpur.
“Selain ikut memeriahkan hari kemerdekaan RI, lomba ini bertujuan meningkatkan rasa persatuan di antara warga,’’ ujar Didik Santosa, ketua panitia lomba.
Sepak bola di lapangan berlumpur sudah dua kali digelar di dusun setempat. Tahun lalu, pada momentum yang sama lomba itu juga dilangsungkan. Lokasinya pun sama : di sawah yang berada di tepi jalan desa.
Bagi pemain, sepak bola itu cukup menantang. Mereka dituntut memiliki mental baja. Sebab, harus mengenakan daster dan berdandan seperti perempuan. Selain itu, pemain harus memiliki semangat tinggi lantaran bermain di dalam lumpur. Untuk berjalan saja memerlukan energi lebih banyak dibandingkan di tanah yang keras.
“(Usaha kami saat lomba) tidak ada apa-apanya dibandingkan perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Kita tinggal memeriahkan saja,’’ kata Sutrisno, pemain sepak bola dari tim RT 16.
Selain sepak bola, warga dusun setempat juga memeriahkan hari kemerdekaan RI ke-73 dengan lomba mencari ikan lele di lokasi yang juga berlumpur. Tua-muda, laki-laki dan perempuan masuk ke lumpur untuk mendapatkan lele yang berat keselurahannya sekitar 50 kilogram.
Warga yang bisa menangkap lele besar dengan berat lebih dari satu kilogram berhak mendapatkan hadiah. Adapun jumlah lele berukuran besar sebanyak 10 ekor. (*)
Kontributor: ND Nugroho
Foto: ND Nugroho