idealoka.com – Fenomena hacker atau peretas akun digital bukan hal yang baru. Motivasi hacker beragam, mulai dari sekadar iseng untuk menunjukkan eksistensi, membuat gaduh atau mengganggu, sampai mencari keuntungan finansial dengan membobol password akun digital baik password email, media sosial, handphone, aplikasi transaksi keuangan, dan sebagainya.
Pembobolan akun digital tak memandang kalangan atau profesional tertentu. Bahkan kalangan wartawan yang setiap hari bergelut dengan dunia internet dan digital tak luput dari gangguan hacker.
“Jika ada pesan di Facebook yang meminta bantuan uang atas nama saya mohon tidak ditanggapi karena akun Facebook saya dibobol,” begitu pesan salah satu wartawan di sebuah grup media sosial, Oktober 2018.
Trainer Google News Initiative (GNI) Lilik Dwi Mardijanto berpesan agar kita secara berkala mengubah password akun digital termasuk email, media sosial, handphone, aplikasi transaksi keuangan, dan sebagainya. “Selain itu, kombinasi karakter password juga menentukan seberapa aman password kita. Usahakan ada kombinasi angka dan huruf,” kata Kepala Program Studi Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Tangerang ini saat training deteksi hoaks yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan GNI di Malang, 17-18 November 2018.
Sementara itu, programmer yang juga staf AJI Indonesia, Geril Dwira Kaluku, memberikan tips untuk mengecek tingkat keamanan password akun digital. Keamanan password akun digital, menurutnya, salah satunya bisa dicek di website https://howsecureismypassword.net.
“Lewat pengecekan ini akan muncul berapa lama password anda bisa dibobol. Semakin lama password bisa dibobol maka semakin kuat,” katanya.
Anda cukup mengetik password anda dan akan muncul berapa lama kekuatan password anda bisa diretas. Jika password anda bisa diretas dalam hitungan detik, jam, atau hari, maka sebaiknya mengganti password anda dengan kombinasi karakter yang lebih rumit diretas misal dengan kombinasi huruf besar dan huruf kecil serta angka. (*)
