idealoka.com – Tiap tahun, masyarakat Dusun Ngering, Desa Legok, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, mengadakan selamatan dusun. Tahun ini selamatan dusun digelar pada Minggu, 20 Oktober 2019 atau atau 21 Shofar 1441 Hijriyah dan dihadiri para tokoh masyarakat, polisi Babinkamtibmas, dan Kepala Desa Legok.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Legok, Dawam Aly, menyambut positif kegiatan selamatan dusun yang rutin digelar tiap tahun. “Ini membuktikan masyarakat Dusun Ngering ini guyub rukun dan damai,” katanya.
Dawam juga memberitahukan bahwa pada 23 November 2019 nanti akan ada pemilihan kepala desa. Ia berpesan agar masyarakat tetap menjaga perdamaian meski beda pilihan. “Jangan sampai karena beda pilihan nanti antar saudara atau tetangga saling tidak menyapa, jangan,” katanya. Ia pun membebaskan pada masyarakat untuk memilih sesuai pilihannya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Dusun Ngering, ustad Imron Rosyadi, mengimbau masyarakat agar rajin beribadah demi sukses dunia akhirat. “Semoga kita semua panjang umur dan barokah usianya untuk sangu (bekal) ibadah pada Alloh SWT,” katanya.
Sebelum sambutan tokoh masyarakat, pembawa acara, Suntawan, sempat menyampaikan filosofi makanan nasi tumpeng yang jadi salah satu santapan dalam selamatan. “Tumpeng itu tengahnya dibuat seperti gunung maksudnya harapan atau cita-cita yang tinggi,” katanya.
Sedangkan isian tumpeng yakni urap-urap dari campuran sayuran dan parutan kelapa dimaksudkan karakter masyarakat yang bermacam-macam namun tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Setelah sambutan dan pembacaan doa, masyarakat makan bersama nasi tumpeng yang sudah disediakan untuk masing-masing Rukun Tetangga (RT).
Kepala Dusun Ngering Faishol Rusdi mengatakan selamatan dusun ini digelar tiap bulan Shofar dalam kalender tahun Hijriyah. “Tujuannya untuk memohon keselamatan bagi Dusun Ngering dan semua warga,” katanya.
Pagi hari sebelum selamatan dusun yang digelar sore hari, masyarakat secara sukarela diimbau bersedekah berbagai macam kue atau buah-buahan yang nantinya dikemas dan dibagikan kembali ke masyarakat saat selamatan. (*)