idealoka.com (Surabaya) – Banyak upaya untuk melawan dan meminimalisir penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Salah satunya dengan menciptakan alat inovasi seperti yang dilakukan tiga mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Mereka menciptakan alat yang disebut Gena, singkatan dari Gelang Corona. Alat ini berfungsi untuk melacak pergerakan pasien yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) maupun Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19.
Tiga mahssiswa PENS pencipta Gena antara lain Rizky Benniah A.G, Muhammad Billit Shotta Purana, dan Muhammad Rijal Al Fariz. Gena merupakan salah satu karya yang lolos lima besar dalam ajang PENS Innovation Competition (PIC) 2020.
BACA : Lampu LED IUV Ini Berguna untuk Sterilisasi Covid-19
Rizky mengatakan awal mulanya ia dan kedua rekannya perihatin melihat banyaknya masalah untuk melacak dan mengontrol keberadaan ODP, PDP, maupun OTG di saat pandemi Covid-19.
Sebab tak semua orang disiplin untuk melakukan karantina mandiri maupun membatasi pergerakan sosial. Mereka yang berisiko menyebabkan penularan masih leluasa ke luar kemana-mana dan berada di tempat publik. Oleh karenanya, mereka menciptakan alat yang bisa mendeteksi keberadaan ODP, PDP, maupun OTG yang sudah dipastikan positif Covid-19.
BACA : Namaku RAISA, Robot Pelayan Pasien Corona
“Teknologi Gena berbasis GPS yang dapat dapat melacak pasien seperti memantau keberadaan, lokasi akurat pasien, dan status pasien tersebut menggunakan gelang atau tidak” ujar Rizky dikutip dari pens.ac.id, Jumat, 22 Mei 2020.
Untuk menyiasati pasien melepas gelang, tim Gena telah menyiapkan web untuk memantau aktivitas pasien. “Web terintegrasi pada gelang yang dipakai pasien, dapat memunculkan alert (peringatan) pemberitahuan jika gelang tersebut dilepas dan muncul juga data dari pasien. Sehingga, pasien dapat dikonfirmasi” katanya.
Ia berharap Gena dapat mencegah meluasnya kasus penularan Covid-19 dan alat ini dapat diapresiasi serta mendapat dukungan dari masyarakat dan rumah sakit. “Agar Gena selanjutnya dilakukan pengembangan dan produksi masal,” ujarnya. (*)