Para Perempuan Ini Catat Timbunan Sampah dan Alih Fungsi Bantaran Kali Surabaya

Belasan anggota PPKS mulai menyusuri Kali Surabaya setelah menggelar upacara HUT RI ke-75 di sungai Desa/Wringinanom, Gresik, Senin, 17 Agustus 2020. Foto: Ecoton

Peringati Hari Kemerdekaan, Diadakan 17-22 Agustus 2020

idealoka.com (Surabaya) – Sebanyak 12 perempuan termasuk para mahasiswi yang tergabung dalam Perempuan Pejuang Kali Surabaya (PPKS) mengadakan susur sungai atau Kali Mas Surabaya selama Senin-Sabtu, 17- 22 Agustus 2020.

Read More

Kali Mas Surabaya termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang mengalir dari Kota Batu hingga Mojokerto, Sidoarjo, dan Surabaya. PPKS adalah kelompok perempuan yang tinggal di DAS Kali Mas Surabaya yang terbentang dari Mojokerto, Gresik, Sidoarjo, hingga Surabaya. Mereka sebelumnya telah mengikuti pelatihan paralegal perempuan awal Agustus 2020.

Kegiatan diawali dengan menggelar upacara Hari Kemerdekaan RI ke-75 di Kali Surabaya yang berada di Desa/Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Senin, 17 Agustus 2020.

BACA : Pemerintah Dituntut Pasang Ribuan CCTV Pemantau Pembuang Popok di DAS Brantas

“Kami adakan upacara bendera di atas Kali Surabaya yang akan diikuti 40 orang anggota PPKS. Selanjutnya kami melakukan ekspedisi susur Kali Surabaya hingga 22 Agustus 2020,” kata Wakil Ketua PPKS, Sofi Azilan Aini, yang juga mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa) Surabaya.

Sofi mengatakan kegiatan susur Kali Surabaya ini akan melewati 30 desa dan kelurahan di sepuluh kecamatan yang dilewati Kali Surabaya dimulai dari pintu air mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, hingga Jagir, Wonokromo, Surabaya.

Belasan anggota PPKS mulai menyusuri Kali Surabaya setelah menggelar upacara HUT RI ke-75 di sungai Desa/Wringinanom, Gresik, Senin, 17 Agustus 2020. Foto: Ecoton

“Tujuan kegiatan susur sungai untuk menghitung jumlah timbulan sampah dan alih fungsi bantaran Kali Surabaya,” ujar salah satu PPKS, Nely Agustin, yang juga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Ma’arif Hasyim Latif, Sepanjang, Sidoarjo.

Ketua PPKS, Sofiah, 51 tahun, mengatakan kegiatan ini sebagai respon atas keprihatinan pencemaran Kali Surabaya akibat kontaminasi klorin dan mikroplastik yang ditemukan dalam perut ikan dan manusia.

BACA : Pencemaran DAS Brantas, Pemerintah Pusat dan Jawa Timur Digugat Secara Hukum

“Kali Surabaya sangat vital bagi warga Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Namun, meskipun penting, manusia mengabaikan, sehingga dibutuhkan upaya untuk menyelamatkan Kali Surabaya,” ujar Sofiah yang juga anggota PKK Desa/ Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Foto: Ecoton

Kegiatan susur Kali Surabaya ini diinisiasi Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton) yang berbasis di Jawa Timur.

Output ekspedisi susur Kali Surabaya diharapkan akan tergambar dan tercatat peta hotspot timbulan sampah di Kali Surabaya, jumlah bangunan ilegal di bantaran Kali Surabaya, dan jadi bahan laporan atau pengaduan ke Gubernur Jatim, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, dan Kementerian PUPR,” kata Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi. (*)

Related posts

Leave a Reply