idealoka.com (Kediri) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) menggelar pelatihan yang diikuti pengelola warung makanan. Program pembinaan warung desa sehat berbasis pangan lokal pada kegiatan pemberdayaan masyarakat dan diversifikasi pangan lokal ini diselenggarakan dua kali di Desa Sekoto, Kecamatan Badas.
Kegiatan ini menghadirkan 40 orang peserta dari berbagai desa di Kecamatan Badas. Digelar saat pandemi, kegiatan kali ini berbeda dengan pelatihan-pelatihan sebelumnya. Jika biasanya pelatihan diakhiri dengan sesi praktik, namun kali ini tidak dilakukan agar peserta tidak berkerumun dan harus sesuai dengan standar protokol kesehatan.
Peserta mendapat beragam materi olahan makanan yang sehat, higienis, dan dengan bahan yang mudah didapat seperti donat ubi, martabak tahu, dan nasi bakar dengan aneka isi.
BACA : Dinsos Salurkan JPS Pemprov Jatim Tahap 3 untuk Kecamatan Pagu dan Purwoasri
Menurut Kasi Konsumsi Penganekaragaman dan Pengembangan Lokal DKPP Kabupaten Kediri Ririn Suhaerini, kegiatan ini bertujuan agar menu dagangan yang dijual di warung lebih variatif, sehat, dan higienis.
“Selain memberikan menu makanan sehat, kami juga memberikan materi tentang manajemen warung tradisional agar bisa menghasilkan laba yang tinggi, meskipun bahan dasar makanan yang dijualnya murah,” kata Ririn.
Ririn berharap dengan pelatihan ini, olahan pangan lokal dapat dikembangkan oleh pemilik warung. Sehingga ke depannya tidak kesulitan lagi karena bahan-bahan dalam pelatihan ini sangat mudah didapat.
BACA : Pemkab Kediri Salurkan BST pada 1.440 KPM di Kecamatan Semen
“Selain memberikan rekomendasi menu, dalam pelatihan ini juga diberikan materi tentang tampilan menu yang cantik dan menarik minat pembeli serta cara pemasaran makanan,” kata Ririn.
Sementara itu, chef Budi sebagai narasumber pelatihan mengatakan para pemilik warung tidak akan kesulitan karena ketiga menu tersebut sangat mudah dibuat.
“Pembuatan donat ubi, martabak tahu, dan nasi bakar aneka isi ini sangat mudah. Namun ketiga menu ini tidak pernah terpikirkan oleh peserta. Dengan materi yang saya berikan, harapan saya peserta dapat membuatnya untuk tambahan menu di etalase warung mereka,” katanya. (*)