Kasus Covid Naik, Mas Dhito Hidupkan Kembali Kampung Tangguh  

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam rapat koordinasi pennanggulangan Covid-19. Sumber: Instagram Mas Dhito

IDEALOKA.COM (Kediri) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menghidupkan kembali kampung tangguh untuk melawan penyebaran kasus Covid-19. Menurut data harian, kasus aktif di Kabupaten Kediri menunjukkan lonjakan yang signifikan.

Hal tersebut disampaikan Mas Dhito setelah mendapati kasus harian dalam waktu tiga hari yang rata-rata berada pada angka 30.

Read More

“Kemarin kita sempat rilis 53 kasus, artinya kita bersiap dengan gelombang tiga,” kata Mas Dhito, Senin, 7 Februari 2022. Dengan penyebaran kasus Covid 19 tersebut, Mas Dhito menyatakan kampung tangguh yang sudah pernah dibentuk saat awal kasus Covid 19 akan kembali duhidupkan untuk mengawal pelaksanaan protokol kesehatan.

“Monitoring akan dilakukan dan nantinya bagi 15 desa yang benar-benar bisa mematuhi prokes bakal diberikan reward. Sebaliknya akan ada 15 desa yang akan diberi surat peringatan kalau tidak mematuhi prokes,” katanya.

Selain pelaksanaan prokes, vaksinasi yang sejauh ini masih berjalan akan terus digenjot. Hingga saat ini vaksinasi dosis pertama untuk masyarakat umum sudah mencapai 85,35 persen, lansia 68,78 persen, dan anak 85,35 persen.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menambahkan dalam menghadapi kasus Covid ini, ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit, obat-obatan, dan oksigen sudah dipersiapkan.

Menurutnya, sebanyak 302 tempat tidur saat ini tersedia di tujuh rumah sakit. Bila terjadi peningkatan kasus akan ditambah sampai 425 tempat tidur. Jumlah ini jika ditambahkan dengan yang ada di rumah sakit darurat secara keseluruhan ada sebanyak 625 tempat tidur dan itupun tidak semua gejala Covid yang dirawat di rumah sakit.

“Rumah sakit digunakan untuk merawat penderita bergejala sedang atau berat. Untuk gejala ringan atau tanpa gejala bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpadu,” kata Khotib.

Menurutnya, lokasi isolasi terpadu dipersiapkan di gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Grogol.

“Kalau masih kurang, wisma atlet Pare dan bekas gedung SD Pelem juga akan digunakan,” katanya. (*)

 

Related posts

Leave a Reply