idealoka.com – Gempa yang berpusat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu, 5 Agustus 2018, pukul 18.46 WIB berkekuatan 7 Skala Richter (SR) berpotensi menimbulkan tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami namun kemudian diakhiri pada pukul 20.25 WIB.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan berdasarkan pengamatan dan analisis BMKG, tsunami memang terjadi meski dalam skala kecil. Setidaknya BMKG mendeteksi kenaikan gelombang air laut terjadi di empat pantai di NTB dan Bali antara lain:
- Desa Carik, Pesisir Lombok Utara, dengan kenaikan air laut 13 cm dari rata-rata muka air laut pada pukul 18.48 WIB.
- Desa Badas, Pantai Sumba Utara dengan kenaikan air laut 10 cm pada pukul 18.54 WIB.
- Desa lembar, Pantai Lombok Barat Daya dengan kenaikan air laut 3cm pada pukul 19.27 WIB.
- Benoa, Bali, dengan kenaikan air laut 2 cm pada pukul 19.58 WIB.
Menurut Dwikorita, meski skala tsunaminya rendah, BKMG tetap memberikan peringatan dini karena skala tsunami bisa saja meningkat dan tergantung topografi pantai.
“Meskipun kurang dari 1 m tetap diberi peringatan dini. Jika ada cekungan, bisa mengalami amplifikasi (pembesaran), tergantung topografi pantai,” katanya di Jakarta, Minggu malam, 5 Agustus 2018. (*)