IDEALOKA.COM (Banyuwangi) – Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Darun Najah, Banyuwangi, bersama PT Idealoka Media Grup (idealoka.com) menggelar pelatihan atau workshop Jurnalistik Dasar bagi siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) I (putra), MI II (putri), dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darun Najah.
Pelatihan ini digelar selama dua hari di Masjid Darun Najah, Senin-Selasa, 16-17 Oktober 2023. Pelatihan menghadirkan jurnalis yang juga Koresponden Tempo dan Direktur PT Idealoka Media Grup serta Pimpinan Redaksi idealoka.com, Ishomuddin.
Pengasuh Pondok Pesantren Darun Najah KH Abdul Latif Harun menyambut baik pelatihan jurnalistik dasar bagi siswa MI dan MTs Darun Najah. “Ada istilah jurnalis, wartawan, awak media, nyamuk pers, itu semua istilah sebutan untuk wartawan. Ada koran, ada majalah,” katanya.
KH Latif berharap anak-anak bisa mengambil manfaat dari pelatihan jurnalistik ini. “Jurnalis itu tidak hanya ada di daerah yang aman, tapi di daerah yang sedang perang juga ada wartawan (yang bertugas di medan) perang,” katanya.
Kepala MI Darun Najah II Banyuwangi Majidatul Himmah juga menyambut baik pelatihan ini. “Tujuannya agar anak-anak termotivasi menjadi seorang jurnalis dan melatih anak-anak berani bertanya pada narasumber dan teliti dalam mencari informasi dan bisa menulis berita sesuai fakta,” katanya.
Majidatul mengatakan kegiatan ini diikuti sekitar 75 orang masing-masing 25 orang siswa MI I (putra), MI II (putri), dan MTs Darun Najah. “Selain memperkenalkan jurnalistik dasar pada anak-anak secara dini, anak-anak juga diajari bagaimana memanfaatkan media digital untuk mempublikasikan karya jurnalistik mereka,” katanya.
Sementara itu, Ishomuddin mengatakan anak-anak sehari-hari sudah bergelut dengan teknologi internet dan media digital terutama handphone. “Makanya dalam pelatihan ini selain memberikan teori dasar jurnalistik, anak-anak diajari bagaimana membuat blog atau website secara sederhana yang akan diisi dengan karya jurnalistik mereka,” kata jurnalis alumnus Universitas Jember (Unej) ini.
Kepada para siswa, ia menjelaskan bahwa dalam jurnalistik dibutuhkan kemampuan dan pengetahuan di bidang tata bahasa sebagaimana diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
“Seperti yang telah diajarkan di tingkat Madrasah Ibtidaiyah atau Sekolah Dasar, adik-adik harus tahu aturan dalam PUEBI dan KBBI, harus dicek mana kata yang baku menurut tata bahasa Indonesia,” katanya.
Di hari pertama, anak-anak diberi materi tentang jurnalistik, unsur berita, nilai berita, dan struktur berita. “Anak-anak juga kita latih menyusun kalimat menjadi sebuah berita,” kata jurnalis yang mengawali karir sebagai reporter Koran Seputar Indonesia (Sindo) ini.
Kemudian di hari kedua, anak-anak diajak praktik liputan Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) MI se-Jawa Timur yang sedang berlangsung di Banyuwangi. “Anak-anak dibagi dalam lima kelompok yang meliput pertandingan cabang olahraga termasuk atletik yang digelar di GOR Tawangalun Banyuwangi,” ujarnya. (*)