Ndog-ndogan, Cantiknya Hiasan Telur Maulud Nabi di Banyuwangi

Pawai Ndog-ndogan yang diikuti anak-anak TPQ Nurul Jadid dan warga Perumahan Brawijaya Asri, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, 10 November 2019.

idealoka.com – Tradisi Ndog-ndogan jadi kegiatan rutin tiap tahun warga Banyuwangi, Jawa Timur, setiap peringatan maulud atau kelahiran nabi Muhammad SAW di bulan Robiul Awwal tahun hijriyah.

Ndog dalam bahasa Jawa yang berarti telur jadi simbol utama dalam maulud nabi di Banyuwangi. Menurut para ulama dan tokoh masyarakat Banyuwangi, simbol telur punya makna filosofi tersendiri.

Read More
Hiasan Ndog-ndogan di Perumahan Kebalenan Baru I, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Tampilan fisik telur yang halus luar dan dalam serta manfaatnya bagi manusia jadi pesan dan nilai yang disampaikan dalam tradisi Ndog-ndogan.

“Telur itu kulitnya halus, isinya juga halus. Jadilah seperti telur yang bagus luar dan dalam (jasmani dan rohani),” ujar salah satu ulama Banyuwangi almarhum KH Ma’shum Syafi’i dalam sebuah peringatan maulud nabi di Banyuwangi tahun 2006 silam.

“Jangan seperti (buah) kedondong. Kulitnya halus tapi isinya kasar (berakar),” katanya.

Maksudnya, manusia khususnya umat Nabi Muhammad SAW harus mencontoh akhlak nabi yang baik luar dan dalam serta tidak jadi orang munafik yang tampak bagus dari luar namun rohaninya jauh dari akhlak Islam yang mencintai perdamaian dan kasih sayang antar sesama.

Hiasan Ndog-ndogan di Perumahan Kebalenan Baru I, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Sehari sebelum perayaan Ndog-ndogan, pengurus musala, masjid, atau taman pendidikan al Qur’an di Banyuwangi sibuk menyiapkan hiasan Ndog-ndogan.

Telur yang digunakan biasanya telur ayam atau bebek yang direbus hingga matang. Setelah telur siap, mulailah membuat jodang.

Jodang adalah tiang dari batang pohon pisang yang akan ditancapi dengan tusuk bambu berhiaskan telur. Telur biasanya ditusuk langsung atau diikat dengan bungkus plastik dan digantung pada tusuk bambu atau sunduk.

Warga Perumahan Kebalenen Baru I Banyuwangi menyiapkan hiasan Ndog-ndogan.
Hiasan Ndog-ndogan di Perumahan Kebalenan Baru I, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Kreasi hiasan pada jodang maupun telur yang digantung dengan tusuk bambu sangat beragam sesuai kreativitas masyarakat. Ada yang dihiasi dengan rumbai kertas warna warni, bunga dari kertas atau plastik, hingga tambahan aksesoris lainnya untuk mempercantik hiasan.

Pembacaan salawat nabi dalam peringatan maulud nabi Muhammad di musala Babul Jannah, Perumahan Brawijaya Asri, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, 10 November 2019.

Selain telur, yang juga jadi khas maulud nabi ala Banyuwangi adalah ancak. Ancak adalah tempat dari tangkai daun pisang yang dibuat sebagai wadah makanan nasi dan lauk pauk serta kue.

Makanan dan kue itu jadi santapan bersama usai perayaan maulud yang biasanya berisi pembacaan syair-syair sejarah kelahiran nabi Muhammad dan salawat serta ceramah agama.

Pawai sepeda hias menyemarakkan pawai Ndog-ndogan di Perumahan Kebalenan Baru I, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Hiasan Ndog-ndogan biasanya diarak di jalan sekitar masjid, musala, kampung, atau perumahan tempat perayaan maulud nabi. Pawai Ndog-ndogan biasanya diiringi dengan tetabuhan seni hadrah atau kuntulan khas Banyuwangi.

“Untuk menyemarakkan pawai Ndog-ndogan juga ada pawai sepeda hias dari anak-anak TPQ dan anak-anak perumahan,” kata Ahmad Nasih pengurus takmir masjid Baiturrahim, Perumahan Kebalenan Baru I, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi, Minggu, 24 November 2019.

Pawai Ndog-ndogan di Perumahan Brawijaya Asri, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Pawai Ndog-ndogan juga dilakukan warga Perumahan Brawijaya Asri. “Pawai ini bagian dari syiar Islam dan meneladani aklhak nabi Muhammad SAW,” kata Mohamad Ifroyim pengurus musala Babul Jannah, Perumahan Brawijaya Asri, Kelurahan Kebalenan, Banyuwangi.

Lembaga pendidikan juga menggelar peringatan maulud nabi dengan tradisi Ndog-ndogan yang digabung dengan kegiatan pendidikan lainnya.

Seperti yang dilakukan Yayasan Pendidikan Sosial Darun Najah di Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi (kota).

Pawai Ndog-ndogan yang diikuti siswa MI Darun Najah, Banyuwangi, Sabtu, 23 November 2019.

Dalam peringatan maulud nabi tersebut, Darun Najah juga melakukan wisuda pada para siswa penghafal juz 30 al Qur’an.

Wisuda penghafal juz 30 siswa dan siswi MI Darun Najah.

“Ada 32 siswa yang sudah hafal juz 30 dan diwisuda bersamaan dengan maulud nabi,” kata Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah II Banyuwangi Majidatul Himmah, Sabtu, 23 November 2019. (*)

Related posts

Leave a Reply