idealoka.com (Senin, 30 Maret 2020) – Dunia pendidikan di Indonesia semakin berkembang dan dinamis. Ada banyak program yang digulirkan pemerintah seiring dengan meningkatnya kepedulian pemangku kebijakan pendidikan di Tanah Air. Di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menggulirkan berbagai program seperti Merdeka Belajar yang mendapatkan respons positif dari berbagai pihak.
Banyak orang menganggap bahwa program Merdeka Belajar adalah inovasi baru yang membebaskan para siswa mengembangkan kemampuan dirinya. Pun para pendidik bebas mengembangkan berbagai motode pembelajaran selama tidak keluar dari peraturan yang ada.
Setelah sukses dengan berbagai program yang melibatkan sejumlah satuan pendidikan dan berbagai kampus seperti program Kampus Merdeka, Kemendikbud kembali meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-4 yakni Program Organisasi Penggerak. Program ini melibatkan partisipasi publik untuk meningkatkan pelayanan pendidikan. Sejumlah organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan akan digandeng Kemendikbud untuk bersama-sama memajukan pendidikan dengan berbagai pelatihan demi peningkatan guru dan kepala sekolah.
Program Organisasi Penggerak adalah bagian dari program Merdeka Belajar yang diharapkan bisa melahirkan Sekolah Penggerak yang mampu melakukan inovasi-inovasi dalam aktivitas belajar mengajar. Dengan begitu, sekolah dapat melakukan berbagai inovasi guna menciptakan lingkungan pendidikan yang baik, kondusif, dan dinamis. Output dari progam ini pun kelak diharapkan bisa menghasilkan siswa yang berprestasi, mandiri, berakhlak mulia, dan mampu bersaing di dunia global.
Dalam peluncuran program Organisasi Penggerak di Gedung Kemendikbud, Selasa, 10 Maret 2020, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud, Praptono, menjelaskan bahwa kita butuh partisipasi publik untuk berkontribusi meningkatkan pelayanan pendidikan.
Dia menambahkan melalui program Organisasi Penggerak, pihaknya menginisiasi hadirnya Sekolah Penggerak sebagai kunci awal pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia. Organisasi Penggerak ini akan menginisiasi hadirnya Sekolah Penggerak. Organisasi Penggerak melakukan peningkatan kualitas guru, terutama Kepala Sekolah berdasarkan model-model yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. (monitor.co.id, 10/3/2020).
Sekolah Penggerak dan Kualitas Pendidikan
Keterlibatan publik dalam memajukan pendidikan memang penting karena aktivitas pendidikan tidak bisa lepas dari lingkungan masyarakat. Tanpa dukungan masyarakat, lembaga pendidikan sulit untuk berkembang. Bahkan, beberapa sekolah negeri di pelosok-pelosok ditutup karena banyaknya persaingan atau berdirinya lembaga-lembaga pendidikan, baik yang berdiri di bawah Kemendikbud atau Kemenag.
Langkah pemerintah untuk melibatkan organisasi masyarakat dan relawan yang selama ini aktif di bidang pendidikan merupakan upaya bagi tumbuh-kembang dan majunya dunia pendidikan di Indonesia. Program Organisasi Penggerak sebagaimana disampaikan Praptono, merupakan usaha untuk mendorong munculnya ribuan Sekolah Penggerak yang nantinya diharapkan bisa menggerakkan sekolah lainnya secara berkelanjutan.
Organisasi yang akan terlibat pun dilakukan seleksi terutama yang bisa berkomitmen dan diajak bersinergi memajukan kegiatan belajar mengajar dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru dan kepala sekolah.
Untuk dapat memastikan hasil belajar siswa, Kemendikbud akan melakukan pengidentifikasian program-program pelatihan guru dan kepala sekolah yang akan dijalankan. Dengan begitu, pelatihan yang dilaksanakan benar-benar bisa memenuhi kebutuhan Kemendikbud dalam program Organisasi Penggerak.
Organisasi yang terpilih akan menyelenggarakan program rintisan peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah di bidang literasi dan numerasi selama dua tahun ajaran, yaitu tahun 2020 hingga 2022 pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebagaimana dilansir Kompas.com (3 Maret 2020), pada periode ini, program Organisasi Penggerak akan meningkatkan kompetensi 50 ribu guru, kepala sekolah, dan tenaga kependidikan di 5.000 PAUD, SD, dan SMP. Seluruh kategori akan dievaluasi Kemendikbud bersama tim independen memakai Assesmen Kompetensi Minimum.
Demikianlah. Program Organisasi Penggerak yang digagas Kemendikbud butuh dukungan dari berbagai pihak terutama organisasi-organsasi kemasyarakatan yang memiliki kepedulian besar terhadap perkembangan dunia pendidikan di Tanah Air.
Kolobarasi ini tidak akan berjalan lancar jika tidak ada perhatian dan dukungan yang baik dari berbagai pihak. Karenanya, pemerintah akan mendukung segala kebutuhan program yang akan dilaksanakan termasuk pendanaan yang anggarannya mencapai miliaran rupiah. (*)
Penulis: Untung Wahyudi, Lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya