Kemendes PDTT Persiapkan 41 Desa Wisata Super Prioritas

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar. Foto: Humas Kemendes PDTT

idealoka.com (Jakarta) – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengikuti Rapat Koordinasi Tingkat Menteri yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Panjaitan secara virtual.

Rapat Koordinasi itu itu membahas percepatan pembangunan termasuk Desa Wisata dan sejumlah persoalan lainnya.

Read More

Gus Menteri, sapaan akrab Halim, mengatakan Kemendes PDTT telah fokus terkait Desa Wisata yang masuk dalam Destinasi Wisata Super Prioritas yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.

BACA : Kemendes PDTT Umumkan Pemenang Lomba Desa Wisata Nusantara 2019

“Ada 41 Desa di lima daerah super prioritas yang ditugaskan kepada Kementerian Desa untuk melakukan penanganan,” kata Gus Menteri saat pemaparan, Rabu, 23 September 2020.

Doktor Honoris Causa dari UNY itu memaparkan untuk Labuan Bajo ada delapan desa, di kawasan wisata Mandalika ada 13 desa, dan di kawasan Borobudur disiapkan sepuluh desa.

“Kawasan Danau Toba ada delapan desa dan destinasi wisata Likupang ada dua desa. Semua titik ini sudah siap,” kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Gus Menteri mencontohkan di Kabupaten Simalungun, titik desa terletak di Desa Pariksabungan, di Kabupaten Samosir di Desa Sosotdolok, dan Kabupaten Toba Samosir di Desa Wisata Farabunga dan Parparean I.

Gus Menteri menuturkan titik desa wisata itu telah dikoordinasikan oleh Kemendes PDTT dengan Kementerian Pariwisata.

BACA : KKN Tematik Mahasiswa Unej, Gali Potensi Wisata dan Edukasi Desa Berbasis Lingkungan

“Hal ini sudah didetaikan dan tinggal melangkah,” kata Gus Menteri.

Gus Menteri secara tegas menyatakan titik-titik yang ditentukan sudah siap dilaksanakan dan akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek langsung persiapan Desa Wisata tersebut.

Menkomarves Luhut Binsar Panjaitan berpesan agar setiap menteri yang mempersiapkan desa wisata sebaiknya turun langsung untuk melihat persiapan dan kondisi riil di lapangan.

Hal ini agar pengembangan Desa Wisata tepat dan tidak asal-asalan. Luhut mencontohkan di Puncak Waringin di Kawasan Labuan Bajo yang dinilainya sudah cukup bagus persiapannya. (*)

Related posts

Leave a Reply