idealoka.com (Kediri) – Seorang pelajar tingkat SMK di Kabupaten Kediri berhasil menciptakan sebuah pintu pencegah Covid-19. Hasil karyanya dapat digunakan pada tempat-tempat rapat instansi pemerintah, Puskesmas, dan Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam Pilkada.
Penemu pintu pencegahan Covid-19 ini bernama Ahmad Prayoga, siswa kelas XII SMKN 1 Kediri. Berkat kreativitasnya ini, remaja yang tinggal di lereng Gunung Wilis tepatnya di Desa Kalibago RT 03 RW 01 Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, itu meraih juara pertama lomba cipta karya Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kabupaten Kediri tahun 2020.
Ahmad Prayoga mengatakan pintu pencegah Covid-19 buatannya tak jauh beda dari pintu biasa. Pintu tersebut terbuat dari kerangka besi dengan dua daun pintu dari bahan kayu dan triplek.
Yang membedakan, pintu menggunakan sistem door lock atau mengunci secara otomatis. Pintu tersebut dilengkapi dengan pengukur suhu tubuh dan menggunakan sistem mikrokontroler arduino.
Pintu dilengkapi sebuah LCD display berukuran 16X2 sentimeter untuk memudahkan melihat tampilan suhu bagi seseorang yang akan memasukinya. Juga dilengkapi dua buah lampu indikator untuk mengetahui seseorang masuk sebelah mana dan sebagai penanda bahwa pintu tersebut sudah tidak terkunci dan dapat dibuka bagi seseorang yang suhu tubuhnya normal.
BACA : Pemkab Kediri Gelar Lomba TTG, Munculkan Inovasi Karya Teknologi Tepat Guna
Ide awal tersebut lahir ketika Yoga bangun tidur. Mengetahui pentingnya thermogun di tengah pandemi Covid-19, akhirnya muncul keinginan untuk membuat alat pengukur suhu tubuh otomatis itu. Namun, ia memikirkan tentang thermogun otomatis.
“Karena pertimbangan thermogun ribet. Harus ada yang mengoperasikan, akhirnya muncul ide untuk membuat sebuah pintu yang dilengkapi dengan deteksi suhu tubuh,” kata Yoga usai menerima penghargaan dari Bupati Kediri Haryanti Sutrisno di Pendapa Kabupaten Kediri, Rabu, 2 Desember 2020.
Yoga menyabet juara pertama dari lomba tahunan yang diadakan Pemkab Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (DPMPD) setempat. Dia menyingkirkan sekitar 30 orang peserta lomba kategori umum.
Selain tropi penghargaan, Yoga menerima uang penghargaan sebesar Rp10 juta. Uang pembinaan itu diharapkan dapat dipergunakan untuk mengembangkan produknya.
Yoga mengaku hanya butuh waktu satu bulan dalam menciptakan pintu pengukur suhu tubuh otomatis untuk mencegah Covid-19 tersebut. Siswa jurusan teknik otomasi industri listrik itu menerapkan ilmu yang didapat ketika awal duduk di bangku SMK yaitu pembelajaran mikrokontroler.
“Risetnya sekitar dua minggu. Kemudian kita coba ternyata bisa. Ya, meskipun ada sedikit kendala karena perangkat elektronik. Ada satu dua kali error, kemudian saya cek kembali. Kendala lain untuk sensornya memang kita beli secara online, harganya cukup mahal dan lama,” katanya.
Untuk menciptakan inovasi ini, Yoga tak sendiri. Dia dibantu empat orang teman sekolahnya. Pihak lain yang berperan adalah guru dan orang tuanya sendiri. Yoga memesan pintu itu dari ayahnya yang bekerja sebagai mebeler.
Satu pintu pencegah Covid-19 buatan Yoga dan kawan-kawan ini membutuhkan biaya produksi hingga Rp2,5 juta. Meskipun belum sempurna, tetapi sudah dapat diterapkkan. “Saya akan kembangkan lagi karena pintunya belum terbuka secara otomatis. Nanti pengembangannya bisa terbuka sendiri,” katanya.
BACA : Sektor Pertanian Butuh Sentuhan Inovasi dan Teknologi Generasi Millenial
Selain di ruang-ruang rapat instansi pemerintah, pintu ini juga bisa digunakan pada setiap TPS dalam Pilkada atau Pemilu. Sehingga, masyarakat yang hendak menggunakan hak pilihnya dapat dideteksi suhu tubuhnya secara otomatis dan cepat.
“Sekali lagi ini bukan pintu untuk mendeteksi seseorang terpapar Covid-19. Melainkan untuk deteksi dini dari suhu tubuh seseorang. Maka, namanya pintu pencegah Covid-19,” katanya.
Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengapresiasi kreativitas warganya dalam melahirkan teknologi tepat guna termasuk Ahmad Prayoga. Untuk itu, selama ini Pemkab Kediri selalu menggelar lomba cipta karya TTG untuk merangsang lahirnya ide-ide kreatif.
“Kami memberikan apresiasi kepada seluruh peserta lomba. Terutama mereka yang telah meraih juara. Karena alat-alat yang mereka ciptakan sangat membantu masyarakat, seperti membantu dalam sistem pertanian,” kata Haryanti.
Haryanti menyerahkan hadiah dan tropi penghargaan kepada enam orang peraih juara lomba cipta karya TTG. Penyerahan hadiah dilaksanakandi Ruang Sekartaji Pendapa Kabupaten Kediri dengan menerapkan protokol kesehatan. (*)