IDEALOKA.COM (Jember) – Upacara wisuda periode pertama Universitas Jember (Unej) di tahun akademik 2023/2024 di Gedung Auditorium, Sabtu, 5 Agustus 2023, berlangsung tak seperti biasanya. TITEN, mobil listrik karya mahasiswa Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember “turut diwisuda”.
TITEN turut diwisuda karena telah meraih juara ketiga dalam ajang Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East 2023 di Sirkuit Internasional Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB), 4-9 Juli 2023. TITEN yang turun di kategori urban concept battery electric ini dihadirkan di upacara wisuda oleh panitia sebagai penghargaan atas prestasi dan kerja keras mahasiswa dan dosen FT Universitas Jember.
Menurut manajer tim TITEN FT Universitas Jember, Albartsany Hasan, raihan peringkat ketiga menjadi bukti kemampuan arek-arek Tegalboto tak kalah dengan mahasiswa perguruan tinggi lainnya di Indonesia, bahkan di kawasan Asia Pasifik. Sebab, panitia memberlakukan standar ketat sehingga tak semua mobil peserta bisa lolos walaupun sudah berada di Sirkuit Internasional Mandalika.
“Dari 14 mobil yang turun di kategori urban concept battery electric, hanya separuh yang lolos dari tahapan technical inspection. Jadi, berhasil membangun mobil saja belum jaminan bisa bertanding. Dan alhamdulillah salah satu mobil yang lolos adalah TITEN. Ketujuh mobil ini yang kemudian bertanding di lintasan Sirkuit Internasional Mandalika,” kata Albartsany saat diwawancarai di Kampus Tegalboto, Rabu, 9 Agustus 2023.
Albartsany menambahkan kategori urban concept battery electric melombakan desain kendaraan listrik yang hemat energi sesuai dengan kebutuhan riil transportasi di daerah perkotaan. Kendaraan yang dimaksud yaitu mobil yang memiliki roda empat, rem, lampu, semua bekerja dengan baik termasuk wiper.
“Selanjutnya setiap mobil berlomba menempuh jarak terjauh dengan sekali cas atau isi baterai berkapasitas 1 kilo watt hour atau 1 kWh saja. TITEN yang sekali cas memerlukan waktu tiga jam berhasil menembus jarak 115 kilometer. Sementara juara pertama diraih tim Universitas Brawijaya dengan torehan jarak 183 kilometer dan disusul tim Universitas Indonesia yang menempuh jarak 172 kilometer,” kata Albartsany mengenang serunya pertandingan kala itu.
Salah satu keberhasilan TITEN meraih podium ketiga tidak lepas dari upaya mereduksi bobot mobil sehingga konsumsi energi menjadi lebih irit. Di antaranya dengan pemilihan frame dengan material alumunium dan badan mobil dari serat karbon tanpa melupakan unsur kekuatan dari kendaraan. Langkah ini telah meningkatkan efisiensi mobil TITEN hingga sebesar 27 persen.
Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East 2023 merupakan ajang untuk mengembangkan solusi mobilitas yang inovatif dalam mendesain, membangun, menguji, dan mengendarai kendaraan masa depan yang memenuhi unsur keamanan serta dapat menempuh jarak terjauh dengan menggunakan sumber energi seminimal mungkin.
“Tentu saja kami tidak lantas berpuas hati, sebab masih banyak celah pengembangan. Kami akan terus melakukan riset dan perancangan lanjutan untuk meningkatkan performa TITEN. Di antaranya masalah strategi dalam penggunaan power train karena kita hanya mengoptimalkan instalasi, sedangkan tim lain telah menggunakan metode transmisi,” kata Ketua Tim TITEN, Bima Haykal, yang memimpin 13 anggota inti dan 27 personel pendukung.
Dukungan juga datang dari Dekanat FT Universitas Jember yang menugaskan salah satu dosennya, M. Nur Koyim Kustanto, sebagai pembimbing. Menurutnya, pengalaman pertama kali mengikuti kompetisi mobil listrik level internasional menaikkan rasa percaya anak didiknya. Banyak pengalaman didapat seusai mengikuti ajang Shell Eco Marathon Asia Pasific and Middle East 2023. Di antaranya bisa mengukur kemampuan diri dengan cara belajar pada kompetitor, baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri.
“Daya listrik yang kami gunakan hanya bersumber dari baterai seukuran ember, namun bisa menempuh jarak yang jauhnya sepanjang 115 kilometer. Sejujurnya, tim riset mobil listrik FT Universitas Jember baru pertama kali ikut sampai ajang internasional, sehingga hal ini dapat dijadikan langkah awal membuka jalan untuk kompetisi yang lebih besar lagi di tahun-tahun berikutnya. Keberhasilan ini mendorong makin banyak riset mobil listrik di FT Universitas Jember,” kata Nur Koyim.
Lantas dari mana nama TITEN berasal ? “Titen sendiri diambil dari bahasa Jawa yaitu dari kata niteni yang berarti memperhatikan, menyimak, atau mengamati. Kata niteni juga menyiratkan ketelatenenan, ketelitian, dan ketekunan,” kata Meuthia Eliza Rachmanida, salah satu srikandi tim TITEN, dalam siaran pers tertulis Humas Unej. (*)