Kediri Pecahkan Rekor MURI Sate Lele, Mas Dhito Berharap Konsumsi Ikan Meningkat

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dan istri, Mbak Chicha, ikut membakar sate lele. Dok: Dinas Kominfo Kab. Kediri

IDEALOKA.COM (Kediri) – Kabupaten Kediri kembali mencatat sejarah dengan masuk Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan sajian sate lele terbanyak yang berjumlah mencapai 25.323 tusuk. Pemecahan rekor tersebut disambut antusias warga yang berbondong-bondong memadati lapangan Tulungrejo, Kecamatan Pare, Rabu, 25 Oktober 2023.

Untuk menyiapkan acara Rekor MURI ini, para pembudidaya lele se-Kediri Raya bekerjasama. Mereka gotong royong memenuhi kebutuhan lele yang mencapai 1,5 ton.

Read More

Lele yang digunakan pun tak main-main, yakni harus ikan lele dengan berat minimal 1 kilogram supaya didapatkan daging yang besar.

“Lelenya harus yang besar. Beratnya di atas 1 kilogram per ekor. Ini kami gotong royong bersama pembudidaya di seluruh Kediri Raya,” kata Presiden Republik Lele Kediri, Muhammad Yusron.

Yusron menjelaskan persiapan pun membutuhkan waktu yang tak singkat. Dibutuhkan setidaknya 1,5 bulan untuk mengumpulkan lele dari para pembudidaya dan menyusun skema saat pelaksanaan pemecahan rekor MURI.

“Tapi proses bersih-bersih lele dan persiapan untuk bakar dari tanggal 24 (Oktober) kemarin. Hari ini tinggal bakarnya. Pukul 04.00 WIB tadi sudah mulai penataan dan dibakar serentak sebanyak 25.323 tusuk. Ada tim dari MURI yang memantau proses dan melakukan perhitungan-perhitungan,” kata Yusron.

Setelah dibakar, sate lele diletakkan dalam wadah boks yang masing-masing berisi sepuluh tusuk. Sate yang sudah dikemas ini kemudian dibagikan pada warga sekitar maupun masyarakat yang ikut menonton selama kegiatan.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang hadir langsung dalam pemecahan rekor MURI berharap kegiatan ini bisa menaikkan tingkat konsumsi masyarakat terhadap ikan terutama lele.

Sebab, lele memiliki kandungan gizi tinggi dan sangat bermanfaat untuk pencegahan stunting.

“Mungkin dulu lele dianggap kurang steril karena makanannya. Padahal pembudidaya lele ini memberikan makanan khusus untuk menghasilkan kualitas lele yang baik. Selain tinggi nutrisi, lele juga bisa mencegah stunting,” kata bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut.

Lewat acara ini, ia juga ingin menunjukkan bahwa lele bisa diolah menjadi berbagai jenis masakan. Sehingga bagi yang kurang menyukai lele dengan cara masak biasa seperti digoreng, bisa mencoba variasi lain.

“Semoga acara ini bisa mendatangkan banyak manfaat. Memberikan semangat para pembudidaya dan meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap ikan. Sebab lele jadi komoditas terbesar kedua setelah bandeng. Nilai komersilnya juga sangat tinggi,” tuturnya.

Sementara itu, penyerahan piagam penghargaan dan pengumuman pengesahan rekor MURI sajian sate lele terbanyak disampaikan perwakilan MURI, Sri Widayati.

Piagam penghargaan tak hanya diberikan pada pemerintah daerah namun juga pembudidaya sebagai pihak yang terlibat langsung dalam menyukseskan kegiatan. (adv/pkp)

Related posts

Leave a Reply