IDEALOKA.COM (Banyuwangi) – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga calon wakil presiden, Gus Muhaimin Iskandar, menyempatkan diri bersilaturahim ke Pondok Pesantren Darun Najah di Jalan KH. Harun Nomor 3, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Kamis, 28 Desember 2023.
Gus Imin bersama istri, Rustini Murtadho, menyempatkan diri mengunjungi salah satu pondok pesantren tertua di wilayah kota Banyuwangi ini di sela-sela kegiatan lainnya dalam rangka kampanye Pilpres di sejumlah lokasi di Banyuwangi.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Imin menandatangani prasasti peresmian gedung Masjid Darun Najah, MI Darun Najah I, MI Darun Najah II, dan MTs Darun Najah yang baru saja selesai direhab.
BACA: 80 Tahun Masjid “Darun Najah”, Masjid Bersejarah di Ujung Timur Jawa
Gus Imin mengucapkan terima kasih pada pengasuh dan keluarga besar Yayasan Pendidikan Sosial (YPS) Darun Najah yang telah menyambutnya bersama rombongan. “Matur nuwun semuanya,” katanya. Bahkan Gus Imin bersama rombongan sempat makan siang dan beramah tamah sebelum melanjutkan kegiatan lainnya.
Penandatanganan prasasti tersebut dihadiri pengasuh Ponpes Darun Najah KH Abdul Latif Harun beserta istri, Hj. Siti Maqbulah, didampingi keluarga besar dan pengurus YPS Darun Najah di antaranya H. Faisholi Harun, Hj. Ma’mulah Harun, Hj. Marfuah, dan Hj. Anisah Mahsunah.
BACA: Darun Najah dan Idealoka Gelar Pelatihan Jurnalistik bagi Siswa MI dan MTs
Acara tersebut juga dihadiri para ustaz, ustazah, dan dewan guru dari Ponpes Darun Najah, MI Darun Najah I, MI Darun Najah II, dan MTs Darun Najah.
Perlu diketahui, masjid dan Ponpes Darun Najah didirikan KH Harun Abdulloh bersama kakaknya, H. Ahmad Faqih Abdulloh pada tahun 1943. Sehingga usia masjid dan Ponpes Darun Najah sudah mencapai 80 tahun. Ponpes setempat melahirkan banyak ulama di Banyuwangi.
BACA: Jurnalis Cilik Siswa MI dan MTs Darun Najah Meliput Porseni MI se-Jatim
KH. Harun pernah mengenyam pendidikan dan menimba ilmu dari beberapa ulama di Makkah dan beberapa pesantren tua di Jawa Timur seperti Perguruan Islam Pondok Tremas di Pacitan, Pesantren Tebuireng di Jombang semasa diasuh KH Hasyim Asy’ari, Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta, dan Pondok Pesantren Cemoro Banyuwangi.
Kiai kelahiran 18 Agustus 1905 ini merupakan salah satu Anggota Konstituante dari Fraksi Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1956 hingga 1959. Setelah KH. Harun wafat tahun 1979, pengasuh Ponpes Darun Najah dipegang menantunya, KH Ma’shum Syafi’i.
Setelah KH. Ma’shum wafat tahun 2013, pengasuh Ponpes Darun Najah hingga kini dipegang salah satu putra KH. Harun, KH. Abdul Latif Harun. (*)