IDEALOKA.COM (Banyuwangi) – Revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan di Banyuwangi segera dimulai bulan Oktober 2024 dan ditargetkan tuntas tahun depan.
Asisten Bidang Sosial dan Perekonomian Banyuwangi Dwiyanto mengatakan kontrak pekerjaan telah diteken Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan pelaksana pekerjaan.
“Penandatanganan juga disaksikan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Essy Asiyah, dan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Banyuwangi Bapak Sugirah secara online,” ujar Dwiyanto, Kamis, 3 Oktober 2024.
Penandatanganan tersebut juga dihadiri Asisten Logistik Kodam V/Brawijaya Kolonel (Inf) Wahyu Hadi Soenaryo dan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur M. Reva Sastrodiningrat.
BACA: Menparekraf Sandiaga Sebut Pariwisata Banyuwangi Terbaik, Ini Alasannya
Dwiyanto memaparkan sesuai target Kementerian PUPR, revitalusasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan akan berlangsung selama sekitar setahun atau 365 hari kalender dimulai sejak bulan Oktober 2024 – Oktober 2025.
Ia mengatakan revitalisasi ini merupakan sebuah pekerjaan penting karena dua bangunan tersebut akan menjadi ikon baru pusat aktivitas ekonomi rakyat dan pariwisata Banyuwangi yang tentunya akan mengungkit ekonomi daerah.
Sementara itu, Plt Bupati Banyuwangi Sugirah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung Revitalisasi Pasar Induk dan Asrama Inggrisan.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kementerian PUPR yang telah mengalokasikan anggaran untuk melaksanakan revitalisasi ini. Kami berharap proses pengerjaannya berjalan dengan lancar dan baik,” kata Sugirah.
BACA: Menparekraf Sandiaga Luncurkan Pariwisata 3B, Hubungkan Banyuwangi dan Bali
Pasar Induk Banyuwangi akan direvitalisasi dengan total luas lahan sekitar 1 hektar di sisi utara dan selatan. Pasar akan memiliki gedung utama yang terdiri dua lantai dengan arsitektur khas Osing, Banyuwangi. Pasar akan dibagi menjadi areal pasar basah, pasar kering, dan area kuliner, dengan total 700 unit kios/lapak, serta dilengkapi dengan gedung parkir.
“Bagian depan pasar, jalan aspalnya juga akan diganti dengan paving. Ke depan kita proyeksikan menjadi sentra kuliner baru,” ujar Sugirah.
Sedangkan, Asrama Inggrisan adalah salah satu bangunan cagar budaya di Banyuwangi yang dibangun pemerintah kolonial Belanda pada 1776. Gedung itu kemudian diambil alih British East India Company (Kantor Dagang Inggris) pada abad ke-18. Tempat ini lantas dijadikan kantor kabel jaringan telegram bawah laut yang menghubungkan Eropa hingga Australia.
Asrama Inggrisan akan direhabilitasi dan dipugar untuk menjadi ikon baru destinasi wisata sejarah dan budaya di Banyuwangi dengan tetap melestarikan bentuk asli bangunan Inggrisan yang merupakan cagar budaya.
“Semoga proses revitalisasi berjalan dengan lancar dan selesai tepat pada waktunya,” kata Sugirah. (*)