Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Olimpiade Sains dan Matematika Tingkat Asia

Metode pembelajaran matatika dengan gasing di Banyuwangi. Foto: Pemkab Banyuwangi

IDEALOKA.COM (Banyuwangi) – Ratusan pelajar dari berbagai negara akan hadir ke Banyuwangi mengikuti Asian Science & Mathematics Olympiad for Primary & Secondary Schools (ASMOPSS). Banyuwangi menjadi tuan rumah Olimpiade Sains dan Metematika tingkat Asia yang akan dihelat 11-16 November 2024.

Olimpiade Sains dan Matematika ASMOPSS merupakan olimpiade internasional yang diprakarsai Prof. Yohanes Surya, fisikawan Indonesia dan pembimbing Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI). Olimpiade ini diikuti ratusan peserta dari 12 negara, di antaranya Malaysia, Vietnam, Thailand, Philippines, Hongkong, Kamboja, Saudi Arabia, Tajkistan, Pakistan, dan Taiwan.

Read More

“Ini adalah kebanggaan buat Banyuwangi menjadi tuan rumah olimpiade sains dan matematika yang pesertanya dari berbagai negara. Kami akan menyiapkannya dengan sebaik mungkin untuk menyambut para calon ilmuwan masa depan tersebut,” kata Plt Bupati Banyuwangi Sugirah, Rabu, 6 November 2024.

Sugirah mengatakan terpilihnya Banyuwangi sebagai tempat penyelenggaraan ASMPOSS tidak lepas dari komitmen Pemkab yang memberikan perhatian besar pada bidang pendidikan khususnya bidang pelajaran matematika. 

BACA: Pelajar SD di Banyuwangi Juarai Kompetisi Coding Internasional di Korea 

“Berdasar Rapor Pendidikan 2024 yang dirilis oleh Kemendikbud Ristek pertengahan tahun lalu, kemampuan numerik atau berhitung pelajar Banyuwangi meningkat. Ini menjadi penyemangat kami menjadi tuan rumah Olimpiade Matematika,” kata Sugirah. 

Dalam Rapor Pendidikan, skor numerasi siswa pada jenjang SD meningkat dari 65,15 pada 2023 menjadi 78,87 pada 2024.

Peningkatan juga terjadi di tingkat SMP. Angka numerasi yang sebelumnya 53,21 pada tahun 2023 naik menjadi 78,09 di tahun 2024. 

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan kecakapan numerik pelajarnya adalah dengan mengenalkan metode “Smart Gasing” yang difasilitasi Pemkab Banyuwangi sejak Maret 2023. 

Metode pembelajaran matematika ini dikembangkan Profesor Yohanes Surya. Sejak setahun lalu, Pemkab Banyuwangi memfasiltasi pelatihan tersebut untuk anak-anak desa di Banyuwangi yang tujuannya mencetak ribuan jagoan matematika lewat program tersebut.

“Alhamdulillah, salah satu siswi SDN 1 Pesanggaran berhasil menjadi meraih emas kompetisi coding internasional di Korea Selatan. Ini berawal dari mengikuti pelatihan Smart Gasing,” ujar Sugirah.

BACA: Cetak Tenaga Kerja Muda Berkualitas, Pemkab dan BPVP Banyuwangi Kerjasama Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi 

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menambahkan pelaksanaan olimpiade berlangsung selama enam hari pada 11-16 November dan dipusatkan di Hotel El-Royale Banyuwangi. 

“Untuk lombanya sendiri menggunakan bahasa pengantar Bahasa Inggris. Ada babak teori (kompetisi individu) dan babak eksperimen/eksplorasi (kompetisi tim),” kata Suratno.

Pada babak teori terdiri dari soal pilihan ganda, soal jawaban singkat, dan soal jawaban panjang. Setiap siswa memilih salah satu mata pelajaran, yaitu Sains atau Matematika. Sedangkan kompetisi tim terdiri dari Eksperimen Sains, Masalah Eksplorasi Matematika, dan Investigasi gabungan Sains & Matematika.

“Semoga ini akan menjadi penyemangat bagi pelajar-pelajar lain di Banyuwangi untuk terus belajar sains dan meningkatkan kemampuannya,” kata Suratno. (*)

Related posts

Leave a Reply