Banyuwangi Dapat Tambahan Dua Alat EWS, Salah Satunya untuk Peringatan Longsor

Pemasangan perangkat EWS untuk peringatan dini longsor di Dusun/Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi. Foto: BPBD Banyuwangi

IDEALOKA.COM (Banyuwangi) – Sebagai upaya meminimalisir risiko dan korban kebencanaan, mitigasi bencana di Kabupaten Banyuwangi terus ditingkatkan. Salah satunya dengan adanya dua alat Early Warning System (EWS) baru. 

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi Danang Hartarto menjelaskan ada dua EWS yang tengah berdiri di Bumi Blambangan. Satu EWS untuk peringatan tsunami dan satu EWS lagi untuk pemberitahuan longsor.

Read More

“Kita didukung dua EWS dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, satu EWS untuk tsunami yang bertempat di Pantai Rajegwesi, Kecamatan Sarongan dan satu EWS untuk longsor yang ditempatkan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran,” kata Danang, Kamis, 7 November 2024.

Danang menerangkan jika EWS tsunami yang berada di Pantai Rajegwesi sudah didirikan pada 5 November 2024 dan EWS pemberitahuan longsor sedang dalam proses pemasangan.

BACA: Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba, BPBD Banyuwangi Imbau Warga Lakukan Ini

“EWS baru untuk tsunami sudah selesai berdiri, sedangkan untuk EWS longsor sedang diproses dan EWS longsor itu pertama di Banyuwangi,” tuturnya.

Sejauh ini, di Banyuwangi telah berdiri sembilan EWS tsunami. Dengan berdirinya dua EWS baru tersebut, total sistem peringatan dini yang ada di kabupaten paling timur pulau Jawa itu ada sepuluh unit EWS tsunami dan satu unit EWS longsor.

“Untuk mengetahui aktifnya sirine EWS, setiap bulan pada tanggal 26 pukul 10.00 WIB kita melakukan pembunyian sebagai cara untuk mengecek kondisi EWS,” kata Danang. 

Lokasi alarm peringatan tsunami tersebut dipasang di Kantor Kelurahan Kampung Mandar, Balai Desa Blimbingsari, Pantai Satelit Muncar, Pelabuhan Muncar, Masjid Baitul Amin Pancer, Balai Dusun Pantai Pancer, Pantai Grajagan, Pantai Lampon, dan Pantai Rajegwesi.

BACA: Enam Titik Panas Terpantau di Banyuwangi, BMKG Imbau Waspada Karhutla

Adanya dua alarm atau EWS baru tersebut diharapkan menjadi peringatan dini bagi masyarakat jika terjadi kebencanaan. Sehingga dapat meminimalisasi risiko gempa dan tsunami yang sewaktu-waktu terjadi di Banyuwangi, termasuk yang terbaru adalah bencana longsor.

“Didukung dengan teknologi, kita juga terus memberikan sosialisasi mitigasi bencana termasuk simulasi dan gladi evakuasi mandiri kepada masyarakat,” ujar Danang.

Perlu diketahui, Banyuwangi memiliki garis pantai sepanjang 175 kilometer sehingga dinilai berpotensi terjadi tsunami. Berdasarkan catatan sejarah, Banyuwangi pernah dilanda tsunami besar pada 2 Juni 1994.

Gempa bumi yang diikuti tsunami setinggi 13 meter itu menghantam pesisir selatan Banyuwangi dan mengakibatkan 200 orang meninggal dunia. (*)

Related posts

Leave a Reply