IDEALOKA.COM (Bondowoso) – Tragedi sejarah Gerbong Maut merupakan sejarah kelam yang menyayat hati khususnya bagi masyarakat Bondowoso. Peristiwa yang menggemparkan dunia internasional tersebut terjadi pada 23 November 1947, tepatnya 77 tahun yang lalu.
Pada 22 Februari 1947, pasukan Belanda menangkap sekitar 100 pejuang di Bondowoso. Kemudian, pada 23 November 1947, para pejuang tersebut dipindahkan ke Surabaya menggunakan tiga gerbong pengangkut barang yang tidak berventilasi. Gerbong-gerbong tersebut hanya dibuka sesekali dengan durasi singkat selama perjalanan.
BACA: LP Ma’arif NU Bondowoso Gelar Workshop Pemanfatan AI untuk Pembelajaran
Dari 100 pejuang yang dipindahkan, 46 orang meninggal dunia, 12 orang sakit parah, 12 orang tidak sehat, dan 30 orang lemas tak berdaya.
Untuk mengenang para pejuang, dibangun Monumen Gerbong Maut di Alun-alun Bondowoso. Stasiun Bondowoso juga diubah menjadi Museum Kereta Api Bondowoso.
Peristiwa bersejarah ini memantik guru sejarah SMKN 1 Klabang, Kabupaten Bondowoso, Agung Wahyu Ramadhani, untuk membuat kegiatan menjelang peringatan tragedi gerbong maut yang bertajuk guru mendongeng gerbong maut yang dilaksanakan oleh semua guru yang sedang bertugas mengajar dan digelar bersamaan tepat pukul 10.00 WIB, Jumat, 22 November 2024.
“Selain mendongeng, guru bisa memodifikasi kegiatan dengan nonton bareng film dokumentasi gerbong maut dan direfleksi oleh peserta didik,” ujar Agung.
BACA: Maknai Sumpah Pemuda, Siswa SMKN 2 Bondowoso Gelar Lomba Drama dan Cerdas Cermat
Guru yang pernah mengabdi mengajar selama satu tahun di pedalaman Papua tersebut menyiapkan naskah dongeng dan tautan film dokumenter gerbong maut untuk selanjutnya dilakukan refleksi peserta didik dalam bentuk tulisan dan dikirimkan melalui link google drive untuk selanjutnya diberikan penilaian.
“Hasil karya refleksi siswa tersebut lebih menekankan pada nilai-nilai karakter apa yang bisa diambil dari peristiwa gerbong maut,” kata Agung.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Klabang Daris Wibisono Setiawan memberikan apresiasi yang mendalam kepada semua guru yang dengan baik terbukti bisa mendongeng peristiwa gerbong maut kepada peserta didiknya meski tidak berlatar belakang guru sejarah.
BACA: Antimainstream, SMKN 1 Klabang Gelar Wisuda Gratis di BLK Bondowoso
“Luar biasa menakjubkan, semua guru bisa menjadi pendongeng yang baik, menceritakan kembali peristiwa gerbong maut dengan kreativitasnya masing-masing,” kata Daris.
Kegiatan mendongeng serentak jam 10.00 WIB pada masing-masing kelas di SMKN 1 Klabang berlangsung sangat menarik. Semua guru terlihat piawai melakukan tugasnya dan dilanjutkan dengan nonton bareng film dokumenter gerbong maut yang membuat peserta didik semakin antusias mengikuti kegiatan. (*)