IDEALOKA.COM (Madiun) – PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun berupaya mengantisipasi gangguan perjalanan kereta akibat cuaca ekstrem.
Selain rutin mengecek kondisi jalur, langkah yang dijalankan adalah berkolaborasi dengan Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur.
Vice President PT KAI Daop 7 Madiun Suharjono mengatakan bahwa kerja sama itu bertujuan memperoleh data cuaca harian yang lebih akurat dan terkini.
BACA: Kereta BIAS Angkut 1.400 Penumpang dari Madiun ke Bandara Adi Soemarmo
Hal ini termasuk prakiraan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan potensi bencana alam lainnya yang dapat memengaruhi keselamatan jalur kereta api.
Dengan data tersebut, KAI dapat melakukan langkah mitigasi dini, seperti pemeriksaan jalur secara intensif dan penyesuaian operasional sesuai kondisi lapangan. Dengan demikian, dapat meningkatkan keselamatan perjalanan kereta.
“Informasi cuaca yang akurat dari BMKG akan menjadi salah satu referensi penting dalam pengambilan keputusan operasional, terutama terkait dengan aspek keselamatan perjalanan,” kata Suharjono.
BACA: Cuaca Ekstrem di Musim Pancaroba, BPBD Banyuwangi Imbau Warga Lakukan Ini
Lebih lanjut dijelaskan, kerja sama itu juga menjadi bagian dari persiapan menghadapi masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025.
Sebab, pada momentum tersebut diperkirakan terjadi lonjakan penumpang seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Maka, kolaborasi dengan BMKG diharapkan mampu meningkatkan pelayanan kepada para penumpang, terutama dalam upaya mitigasi potensi gangguan perjalanan kereta akibat cuaca ekstrem.
Kerja sama tersebut telah diteken Vice President PT KAI Daop 7 Madiun Suharjono dan Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Kelas I Taufiq Hermawan. Penandatangan berlangsung di Madiun, Senin, 16 Desember 2024. (*)