IDEALOKA.COM (Kediri) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menegaskan komitmennya mengawal ketersediaan pupuk guna meningkatkan produktivitas tebu di wilayahnya.
Komitmen tersebut sejalan dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam Sarasehan Nasional bersama ribuan petani tebu dari berbagai daerah bertempat di area perkebunan Jengkol, Kecamatan Plosoklaten, Selasa, 15 Juli 2025.
Mentan menekankan pentingnya kolaborasi petani, BUMN, dan pemerintah dalam mencapai swasembada gula nasional. Pemerintah pusat menyiapkan KUR bunga rendah, subsidi bibit, dan jaminan harga pokok petani (HPP). Sebanyak Rp200 miliar telah disalurkan, disusul anggaran Rp1,5 triliun untuk menjaga HPP.
Ia juga menyoroti perlunya perbaikan regulasi pupuk subsidi dan memberi tenggat satu bulan kepada Pupuk Indonesia untuk menuntaskan masalah distribusi. Pengecer nakal yang menaikkan harga akan dicabut izinnya tanpa peringatan.
Bupati Kediri menyebut lahan tebu di wilayahnya mencapai 20.454 hektare pada 2024 dan ditargetkan naik menjadi 20.594 hektare pada 2025. Produktivitas saat ini 108-109 ton per hektare, di atas rata-rata nasional. Pemkab menargetkan peningkatan menjadi 110 ton per hektar.
Mas Dhito menegaskan Kabupaten Kediri sebagai produsen tebu terbesar kedua di Jawa Timur, ketersediaan pupuk harus jadi prioritas.
Kegiatan ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Forkopimda, serta jajaran PTPN, SGN, dan Kementerian Pertanian. (Adv/PKP)



