DAWET JABUNG (4): Pemikat Hati Penjual dan Pembeli?

idealoka.com – Dawet yang satu ini bisa jadi pemikat hati penjual dan pembeli. Anda percaya? Dawet jabung bukan hanya minuman segar yang jadi favorit banyak orang. Kuliner khas ‘Kota Reog’ Ponorogo, Jawa Timur, ini juga kental dengan mitos dan legenda. Mitos yang paling terkenal dan masih sering dipercaya adalah soal ‘rebutan lepek’.

Lepek adalah bahasa Jawa untuk tatakan mangkok atau gelas. Dalam menyajikan dawet jabung, seluruh pedagang akan menempatkannya dalam wadah berupa mangkuk. Ketika akan diserahkan kepada pembeli, mangkuk ini akan dialasi oleh sebuah lepek atau tatakan.

Read More

Setelah disodorkan, pembeli hanya akan mengambil mangkuknya saja. Bila pembeli mengambil serta lepeknya, hal ini diartikan sebagai pinangan terhadap si penjual. Tentu saja bila penjualnya adalah perempuan dan pembelinya adalah laki-laki. Kalau lepek sampai terlepas dan berpindah tangan, maka terdapat kepercayaan bahwa meski menolak, sang penjual akan bisa dipersunting sebagai istri pembeli perebut lepek.

“Tapi itu mitos, boleh dipercaya, boleh tidak. Saya sih sudah tidak percaya,” ungkap Fitri, salah satu penjual. Ibu satu anak dan merupakan menantu pendiri warung dawet Bu Legik ini mengatakan, saat ini ia masih sering mengalami rebutan lepek dengan pembeli. Namun rata-rata bukan karena ingin meminangnya, tapi lebih karena tidak tahu cara penyajian minuman segar ini.

“Biasanya orang yang baru pertama kali andhok(minum di warung) di sini atau bukan orang Ponorogo yang memang tidak tahu bahwa pembeli hanya boleh mengambil mangkuknya, bukan dengan lepeknya,” katanya.


Rata-rata, lanjutnya, orang yang sempat rebutan lepek justru malu ketika diberi tahu tata-cara mitos yang melekat tersebut. Biasanya mereka akan tersipu lalu melepaskan lepek dan tidak mengulanginya di kunjungan-kunjungan berikutnya. (*)

Penulis                 : Istimora

Fotografer          : Istimora

Editor                    : Ishomuddin

 

Related posts

Leave a Reply