idealoka.com – International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) digelar Rabu-Sabtu, 26-29 September 2018. Kompetisi balap sepeda kategori 2.2 ini digelar dalam empat etape dengan total lintasan sepanjang 599 kilometer (km). Para pebalap dari 19 tim dan 25 negara akan menghadapi rute yang menarik sekaligus menantang.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan dengan lintasan sepanjang 599 kilometer ini, para pebalap akan menyusuri panorama elok Bumi Blambangan hingga berpacu menaklukkan tantangan ekstrim tanjakan Gunung Ijen. Semua rute tersaji lengkap, mulai pedesaan, perkebunan, pegunungan, hingga pantai.
“Melewati berbagai kawasan indah yang bervariasi, para pebalap juga akan ditunjukkan keramahan warga. Ini sesuai dengan konsep sport tourism ITdBI dimana ajang olahraga berpadu dengan strategi pengembangan pariwisata,” ujar Anas.
Dari 19 tim, 15 tim dari luar negeri termasuk continental team yang merupakan divisi tiga balap sepeda dunia dan empat tim dalam negeri. Tim continental yang akan berkompetisi diantaranya Kinan Cycling Team (Jepang), Terengganu Cycling Team (Malaysia), dan Ningxia Sports Livial (Cina). “Kinan saat ini menduduki peringkat satu Asia Tour,” kata Anas.
Anas menambahkan setiap etape para pembalap akan mengawali lintasannya dari garis start yang berbeda. Di etape pertama, balapan akan dimulai dari Kantor Pemkab Banyuwangi, etape kedua di Stasiun Kalibaru Kecamatan Kalibaru, dan etape ketiga di RTH Maron Kecamatan Genteng, dan etape empat di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.
“Kami mengupayakan titik start dan finish yang berbeda setiap tahunnya. Seperti tahun ini, kami ingin mengenalkan pembalap dua lokasi paling ujung di Banyuwangi seperti Sarongan dan Kalibaru. Tentunya, ada jalur baru yang bakal dilintasi pembalap,” kata Anas.
Lokasi finish etape pertama di wisata Rowo Bayu Kecamatan Songgon dan finish etape kedua dan ketiga di depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Sedangkan finish etape keempat atau terakhir di Kawasan Paltuding, Gunung Ijen, Banyuwangi.
Chairman ITdBI Guntur Priambodo mengatakan perubahan lintasan etape yang dilakukan pada tahun ini akan membuat perlombaan menjadi lebih seru. Salah satunya, rute tanjakan Ijen yang biasanya bakal menjadi penentu jawara diletakkan di etape terakhir.
“Total ascend (tanjakan) pada tahun ini lebih banyak dibanding tahun kemarin, tahun ini sekitar 4.000 meter. Pembalap harus pandai atur strategi terutama di rute tiga dan rute empat,” kata Guntur.
Etape pertama sejauh 153,1 kilometer start dari Kantor Pemkab dan finish di Rowo Bayu, Songgon. Para pebalap akan disuguhi rute menanjak di kawasan Sragi, Songgon, hingga finish di ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut (dpl).
“Meski etape pertama, langsung ditantang rute menanjak. Tanjakannya sudah masuk kategori dua dengan panjang tanjakan 10 kilometer lebih. Di sini kita sudah bisa melihat siapa saja yang tergolong climber. Mereka bisa langsung mencari gap waktu di sini,” kata Guntur.
Masuk di etape kedua sepanjang 179,3 kilometer, pebalap akan melintasi rute flat. Titik start dari dari Stasiun Kalibaru dan finish di Kantor Pemkab. Jika etape pertama memiliki tanjakan di akhir rute, tidak demikian halnya di etape kedua. Ini adalah etape para sprinter. “Meski flat, ini rute terpanjang sehingga cukup menguras tenaga. Ini kesempatan bagi sprinter untuk mencuri poin,” kata Guntur.
Etape tiga dengan jarak 139,4 kilometer tergolong rute berat karena rutenya selain ada tanjakan, juga ada rolling. Rute ini mengambil start di Genteng. “Pebalap akan mulai menanjak di kawasan Songgon, lalu rolling (naik turun). Kemudian naik lagi di daerah Pakel untuk finish di Kantor Pemkab,” kata Guntur.
Etape empat sejauh 127,2 kilometer dengan rute Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran dan finish di Paltuding, Ijen. Dari awal start, para pebalap akan melewati tanjakan di daerah Kandangan. Banyak rute tanjakan yang akan dilewati hingga mereka menyusuri rute kaki Gunung Ijen.
“Dari awal rute, pembalap pasti akan terpecah-pecah, terbagi dalam peleton karena rutenya banyak tanjakan. Di sini bisa menjadi rute penentuan pemenang,” kata Guntur. (*)