Siasati Covid, Universitas Jember Gelar Ujian Skripsi Online

idealoka.com (Jember) – Terhitung sejak 24 Maret 2020, Universitas Jember (Unej) memberlakukan kebijakan bekerja dan belajar dari rumah bagi para dosen, karyawan, dan mahasiswa. Sebelumnya, wisuda juga ditunda hingga batas waktu yang belum ditentukan dan perkuliahan juga dijalankan secara online atau dalam jaringan (daring).

Meski menjalankan pembatasan sosial, kondisi ini tidak menyurutkan sejumlah kegiatan akademis. Salah satunya adalah ujian atau sidang skripsi.

Read More

Adalah Qutwatun Hasanah yang menjadi mahasiswa pertama Unej yang menjalani sidang skripsi secara online atau daring. Tahapan akhir perkuliahan itu dijalani Qutwa -sapaan akrabnya- pada Selasa siang, 7 April 2020, selama kurang lebih 2,5 jam.

“Awalnya degdegan, tapi setelah dilaksanakan malah lebih santai. Karena prosesnya lebih efektif dan saya jadi lebih menikmati,” ujar Qutwa saat dihubung melalui telepon.

Qutwa saat melaksanakan ujian skripsi online dari rumahnya. 

BACA : Antisipasi Corona, Unej Tunda Wisuda dan Kegiatan Massal Lainnya

Qutwa menjadi satu-satunya mahasiswa Unej yang menjalani sidang skripsi secara daring hari ini. “Sebelumnya ada yang sidang proposal secara daring. Tapi kalau sidang skripsi setahu saya setelah ini belum ada lagi,” katanya.

Qutwa berhasil mempertahankan skripsinya yang berjudul “Profesionalisme Aparatur Sipil Negara di UPT Perpustakaan Unej” itu di hadapan tiga dosen penguji dan seorang dosen pembimbing. Dosen maupun mahasiswa berada di lokasi terpisah dan terhubung dengan memanfaatkan salah satu aplikasi video conference berbasis internet.

“Kalau dari cerita teman-teman yang sidang skripsi offline sebelumnya, suasana skripsi lebih mendebarkan. Lihat muka dosennya aja seram. Tapi tadi melalui sistem daring jadi lebih friendly. Sekarang khan sudah tahun 2020, menurut saya ini lebih efektif, apalagi di masa pandemi seperti saat ini,” ujar alumnus SMAN 2 Jember ini.

BACA : Edukasi Corona, Universitas Jember Buka Pojok Siaga Corona

Dengan dibatasi durasi waktu, Qutwa mengaku sidang skripsi dijalani dengan sangat efektif. “Tetap 3 sesi seperti sidang skripsi biasa. Tetapi di aplikasi berbayar ini dibatasi waktu maksimal 1,5 jam. Kalau yang gratis malah cuma 45 menit. Cuma tadi sempat ada kendala sinyal,” ujar mahasiswi asli Jember ini.

Pelaksanaan sidang skripsi secara daring ini diterapkan agar hak kelulusan mahasiswa yang sudah selesai menulis skripsi tidak tertunda meski sedang pandemi Covid-19.

Selfi Budi Helpiastuti, dosen FISIP Unej yang menjadi salah satu penguji sidang skripsi Qutwa secara daring.

“Dengan kemajuan teknologi, para dosen tetap bisa memberikan hak mahasiswa melalui beragam aplikasi, termasuk ujian skripsi. Jadi tidak ada alasan untuk mempersulit atau menunda kelulusan mahasiswa yang sudah selesai menulis tugas akhir,” ujar Selfi Budi Helpiastuti, salah satu dosen FISIP Unej yang menjadi salah satu penguji sidang skripsi Qutwa secara daring.

BACA : Batuk Jangan Ditutup Pakai Telapak Tangan, Tapi …

Meski digelar dari rumah masing-masing, pelaksanan sidang skripsi tetap disesuaikan dengan aturan dan tata tertib sidang yang berlaku di kampus.

“Peserta ujian tetap diwajibkan mengenakan atribut lengkap seperti menggunakan jas almamater dan dasi. Pokoknya sama seperti ujian biasanya hanya saja ini dilakukan secara online.  Alhamdulillah setelah melalui semua tahapan ujian selama 2.5 jam, tadi dia (Qutwa) berhasil meraih nilai yang memuaskan,” ujar Selfy.

Selfy mengakui terdapat beberapa kendala teknis dalam pelaksanaan sidang skripsi atau perkuliahan secara daring.

“Ada beberapa mahasiswa yang rumahnya di pelosok desa sedikit kesulitan mendapat sinyal. Bahkan ada mahasiswa saya yang harus pergi ke tengah sawah hanya untuk mendapatkan jaringan internet. Tapi semuanya masih bisa mengikuti seluruh perkuliahan online yang saya berikan,” ucapnya. (*)

 

Related posts

Leave a Reply