Pemprov Jatim Terjunkan Tim Pemburu Covid-19, Tes Massal di 10 Daerah

idealoka.com (Surabaya) – Berbagai upaya dan terobosan untuk menekan dan menghentikan penyebaran covid-19 terus dilakukan Pemprov Jatim. Kali ini, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membentuk dan menerjunkan tim Covid-19 Hunter (Pemburu) guna melakukan screening atau tes massal ke beberapa daerah di Jatim yang memiliki jumlah OTG maupun PDP diatas 52 persen.

Screening ini mencakup rapid test untuk screening (pemeriksaan) awal dan bagi yang hasilnya reaktif ditindaklanjuti dengan tes swab dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dan Tes Cepat Molekular (TCM).

Read More

Sepuluh kabupaten yang jadi sasaran antara lain Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Tulungagung, Gresik, Bangkalan, Nganjuk, Lamongan, Kabupaten Madiun, Jember, dan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan khusus untuk Kota Surabaya telah dilakukan tes mobile secara massal.

Khofifah meninjau RS Lapangan yang disiapkan Pemprov Jatim. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

BACA : Positif Covid Naik Tajam, Jatim Buka RS Lapangan

“Tim Covid-19 Hunter akan bergerak mulai besok (Jumat, 5 Juni 2020) menyasar Kabupaten Sidoarjo, Gresik, Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kota Kediri, dan Bangkalan. Pemkab/Pemkot bersama dukungan Forkopimda sebagai leading sector,” kata Khofifah saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, 4 Juni 2020.

Untuk mekanismenya, nama-nama OTG dan PDP telah didata Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota masing-masing dan dijadwalkan harian untuk melaksanakan tes agar menghindari kerumunan.

“Tim Covid-19 Hunter di lapangan 4-5 hari sehingga warga yang teridentifikasi OTG dan PDP dapat di-rapid test dan jika reaktif akan di-swab secara langsung . Jika hasil tes PCR positif maka langsung dirujuk ke rumah sakit agar segera mendapatkan treatment sehingga diharapkan segera sembuh,” kata Khofifah.

Tingginya angka OTG dan PDP di beberapa daerah menjadi alasan utama Tim Covid19 Hunter ini diturunkan di daerah-daerah. Apalagi, saat ini OTG yang berpotensi positif Covid-19 bisa mencapai sekitar 35 persen sementara PDP berpotensi positif Covid-19 sampai 55 persen.

BACA : Pemprov Jatim Kembali Salurkan Alkes dan APD untuk RS Rujukan Covid-19

“Misalnya Bangkalan, Bangkalan ini tercatat PDP 34 orang, tetapi OTG sudah 708 orang. Artinya OTG yang tinggi jika tidak segera di-rapid test kalau reaktif tidak segera di-swab maka ada kekhawatiran dia tanpa gejala tapi dia carrier (pembawa virus), maka berpotensi menyebarkan atau menularkan virus Covid-19. Hal ini juga terjadi di Tulungagung dan daerah lainnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, menurut Khofifah, saat ini antara PDP dan OTG sama-sama berisiko tinggi. Karenanya, tim teknis yang diturunkan ke daerah dengan formasi lengkap sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

“Kami memutuskan untuk turun bersama tim lengkap dengan komponen dokter, analis, dan perawat. Serta menyediakan rapid test, Virus Transport Medium (VTM), dan cartridge-nya. Sedangkan, petugas pengambil swab disiapkan dari kabupaten/kota,” ujarnya.

Khofifah berharap upaya Pemprov ini mendapat dukungan Bupati dan Walikota. Sehingga kebersamaan dan sinergi yang terbentuk benar-benar dapat signifikan menekan bahkan menghentikan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

BACA : Mahasiswa PENS Ciptakan “Gena”, Gelang Pendeteksi Pasien Corona

“Saya mohon kepada para Bupati atau Wali Kota untuk bisa bersinergi, bersama dan terus bergotong royong. Sehingga, percepatan memutus mata rantai Covid-19 bisa kita lakukan bersama sama,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso menjelaskan Tim Covid-19 Hunter menjadi bagian dari tracing (pelacakan) penderita Covid-19. Apabila setelah dilakukan tracing dan angka penderita Covid-19 bertambah maka masyarakat diminta tidak heran.

“Dengan semakin banyaknya yang terdeteksi, maka akan diketahui titik mana yang perlu dilakukan observasi dan mana yang butuh isolasi sampai dengan layanan berbasis rumah sakit. Tujuannya penyebaran Covid-19 segera putus mata rantainya,” ujarnya. (*)

Related posts

Leave a Reply