idealoka.com (Kediri) – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui TP PKK Kabupaten Kediri menggelar Pondok Ramadan 1442 Hijriah. Hari ini merupakan puncak pelaksanaan Pondok Ramadan yang dilaksanakan setiap hari Selasa dan Kamis, mulai tanggal 22 April hingga terakhir Rabu, 6 Mei 2021.
Pada penutupan Pondok Ramadan kali ini dihadiri langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Eriani Annisa Hanindhito atau Mbak Chica beserta jajaran, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kediri Prendah Reni Retnowati, anggota Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Kediri, Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Kediri dan peserta secara virtual.
Selama kegiatan Pondok Ramadan ini juga diadakan gerakan infaq yang sampai hari ini terkumpul sebesar Rp36.860.000. Infaq ini akan diberikan kepada warga lansia yang kurang mampu di seluruh wilayah Kabupaten Kediri dan penjaga palang pintu kereta api, terutama relawan yang tidak bergaji.
BACA : Mbak Chica Dikukuhkan sebagai Bunda GenRe Kabupaten Kediri
Dalam sambutannya, Mbak Chica mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, baik panitia, penceramah maupun peserta yang mengikuti Pondok Ramadan secara offline dan online.
“Dan yang sukarela memberikan infaq, semoga amal ibadah mendapatkan berkah dari Allah SWT,” ucap Mbak Chica.
Mbak Chica bersyukur Pondok Ramadan bisa terselenggara karena di tahun sebelumnya tidak bisa dilaksanakan. Dan tema yang diangkat pada acara ini adalah ‘Perempuan Berakhlakul Karimah untuk Menghindari Radikalisme’ dengan pembicara KH Abdul Kholiq Nawawi.
“Tadi sudah disampaikan oleh KH Abdul Kholiq Nawawi, kita semua lebih menjaga keluarga terlebih dahulu. Anak kita jaga, kita batasi, kita temani saat belajar dan berkomunikasi. Jadi pencegahan radikalisme bisa dimulai dari keluarga,” kata Mbak Chica.
Sementara itu, KH Abdul Kholiq Nawawi mengajak para peserta Pondok Ramadan untuk menyeimbangkan segala aktivitasnya, dimana juga ikut berpartisipasi dalam penanganan dan penangkalan radikalisme di dalam keluarga.
BACA : Dekranasda Kabupaten Kediri ‘Menimba Ilmu’ ke Dekranasda Jawa Timur
“Perhatian seorang ibu kepada anak-anaknya di dalam belajar, mendampingi, bercerita, mengkin juga berbagi kisah yang menyenangkan, itu menjadi sebuah media untuk menangkal faham seperti itu,” katanya.
Selain itu, seorang ibu, khususnya di bulan Ramadan ini diharapkan senantiasa mengangkat tangannya pada Allah SWT mendoakan agar anak-anaknya, generasi-generasi berikutnya ini menjadi qurrota ayun lil muttaqina imama. Agar anak-anaknya menjadi pemimpin di kemudian hari.
“Di samping itu pendidikan juga perlu diawasi dan dikontrol. Saat anak mengerjakan kegiatan belajar yang sifatnya elektronik atau online perlu diwaspadai,” kata Kholiq. (*)