Menko PMK Muhadjir Cek Kelengkapan Lab PCR Kediri

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan lapang ke Laboratorium PCR Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), Sabtu, 19 September 2021. Foto: Dinas Kominfo Kab. Kediri

idealoka.com (Kediri) – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy melakukan kunjungan lapang ke Laboratorium PCR Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK), Sabtu, 19 September 2021. Kunjungan ini bertujuan melihat dari dekat apakah operasi penanganan Covid-19 di daerah khususnya Kabupaten Kediri sudah berjalan sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat.

“Khususnya yang saya pantau adalah kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh sebuah rumah sakit rujukan. Syaratnya harus memiliki laboratorium PCR, juga peralatan seperti ventilator dan tersedianya reagen. Di sini saya sudah mendapat masukan dari Direktur RSKK bahwa mesin PCR bantuan dari pusat belum memadai sehingga ada pengadaan sendiri dari rumah sakit,” katanya.

Muhadjir mendukung inisiatif Pemkab Kediri dalam memberikan kelengkapan terutama pengadaan peralatan mesin PCR baru yang kapasitas pengujiannya lebih besar. Ia pun berharap reagen ekstraksi lebih banyak tersedia di pasar.

“Sehingga bisa cepat digunakan karena kebutuhannya sangat mendesak. Dengan adanya mesin baru ini, spesimen di Kabupaten Kediri tidak perlu lagi dikirim ke Surabaya. Cukup di Kabupaten Kediri saja,” kata Muhadjir.

Ia berharap alat tersebut tidak dipakai. “Artinya kondisi pandemi Covid di Kabupaten Kediri dapat ditangani. Tidak apa-apa beli mahal tapi tidak dipakai karena menunjukkan secara SDM kita siap,” katanya.

Sementara itu, Kepala RSKK Ibnu Gunawan menerangkan mesin PCR bantuan BNPB kurang memadai karena bekerja dalam skala kecil. Hal ini tidak sesuai dengan jumlah spesimen rata-rata harian yang diterima RSKK.

“Mesin dari BNPB sekali runing 22 spesimen, dalam sehari bisa maksimal 66 spesimen. Sementara tes swab yang dilakukan sehari rata-rata 200 spesimen,” katanya.

Oleh karena itu, RSKK membeli mesin baru yang bisa bekerja 94 spesimen sekali running. “Bila dalam sehari bisa 280 uji spesimen. Jadi bisa menjawab kebutuhan dan memberikan hasil lebih cepat,” kata Ibnu.

Mesin ini menggunakan reagan ekstraksi yang mudah didapat di pasar. “Sementara untuk mesin bantuan BNPB kadang terkendala dengan reagan yang agak sulit dicari,” katanya. (*)

Related posts

Leave a Reply