idealoka.com (Madiun) – Wali Kota Madiun Maidi mewacanakan pagelaran seni secara virtual. Konsep itu untuk mengakomodir kepentingan para pelaku seni yang lama menganggur sebagai dampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Seniman secara rutin dan bergantian akan tampil di panggung yang tertutup dengan jumlah penonton terbatas dan akan ditayangkan di aplikasi Zoom,” kata dia, Selasa, 14 September 2021.
Nantinya, pagelaran seni itu merupakan bagian dari kegiatan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga setempat. Setiap seniman yang unjuk gigi dalam kegiatan itu akan menerima honor. “Banyaknya tergantung jumlah personel yang terlibat,” ujar Maidi.
BACA: Adaptasi Covid, Seniman Bisa Tampilkan Karya secara Virtual atau Digital
Namun demikian, konsep itu masih perlu dimatangkan antara seniman dan Disbudparpora Kota Madiun. Tahap awal yang dilakukan dengan berdialog di gedung pusat data atau Government Chief Officer (GCIO) Kota Madiun.
“Untuk pelaksanannya seperti apa, silakan dibicarakan antara Disbudparpora dengan pelaku seni,” ujar Maidi.
Yang jelas, ia menegaskan hajatan dengan jumlah tamu terbatas dan menerapkan protokol kesehatan masih diberlakukan di Kota Madiun. Apalagi, di daerah itu masih berstatus PPKM Level 3.
BACA: Belajar Kegigihan dan Keuletan dari Didi Kempot
Salah seorang seniman musik Kota Madiun Tri Cahyono menyatakan bahwa selama hampir dua tahun ia tidak manggung. “Selama pandemik ini tidak ada apa-apa (order mengisi acara hajatan),” kata dia ditemui usai berdialog di GCIO Pemkot Madiun.
Untuk mengais rezeki, pria yang kerapkali membawakan lagu Koes Plus ketika manggung itu terpaksa ‘banting setir’. Tri membuka warung es di kediamannya di Jalan Salak, Kota Madiun. Upaya ini dilakukan untuk sekadar bertahan hidup di tengah himpitan ekonomi yang terdampak wabah Corona.
“Hasilnya tidak seberapa. Maka, kami berharap agar dapat beraktivitas seperti sebelum pandemik,” ujar pria yang memilih jalur solo maupun band ketika manggung. (*)