idealoka.com (Surabaya) – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya memilih obyek wisata sebagai lokasi penyelenggaraan vaksinasi. Seperti vaksinasi massal yang digelar di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Minggu, 12 September 2021.
Setidaknya ada 1.500 kuota vaksin Sinovac dosis satu dan dua yang disiapkan untuk warga Surabaya. Selain mencegah terjadinya penumpukan, pemilihan lokasi di KBS juga bertujuan untuk mendorong minat warga mengikuti vaksinasi.
“Ini (peserta) dari Kecamatan Wonokromo dan tiga kelurahan dilakukan di tempat ini,” kata Wali Kota Surabaya Eri saat meninjau pelaksanaan vaksinasi.
Selain berlangsung di KBS, vaksinasi massal juga serentak dilakukan di 130 kelurahan dan pelaksanaannya tersebar di 165 lokasi.
“Ada juga mobil vaksin dari Polrestabes sekitar 22 (unit), serta kita juga sasar ke bawah langsung,” ia mengungkapkan.
Pada kesempatan itu, Eri mengaku optimis apabila semakin banyak lokasi vaksin, maka target capaian vaksinasi di Surabaya bisa lebih cepat. Apalagi, selama ini tenaga kesehatan (nakes) serta petugas vaksinator di Surabaya tak hanya berasal dari Dinkes, tapi juga didukung TNI dan Polri.
“Semakin banyak nakes, semakin banyak mobil vaksin kita jalankan sekarang, sehingga menuju vaksin 100 persen sudah bisa dipercepat. Sekarang sudah 98 persen dosis pertama dan dosis kedua sudah 65 persen. Target kita harus 200 persen,” ia menegaskan.
Ia juga berharap kekebalan kelompok (herd immunity) di wilayah aglomerasi (Surabaya, Gresik, Sidoarjo) bisa segera tercapai. Sebab, masyarakat di ketiga wilayah ini saling berhubungan dan tak bisa dipisahkan.
“(Harapannya) aglomerasi ini bisa tercapai, sehingga Surabaya bisa mencapai level 1 atau zona hijau,” ia menuturkan.
Adapun alasan lain dipilihnya KBS sebagai salah satu tempat vaksinasi karena lokasinya yang juga strategis. Selain nyaman dan rindang, warga juga terlihat lebih antusias untuk datang.
Melihat tingginya antusiasme masyarakat mengikuti vaksinasi di KBS, rencananya juga akan digelar vaksinasi di obyek wisata lain. Lokasi yang akan dipilih dipastikan memiliki ruang terbuka dan luas sehingga sirkulasi udaranya bebas dan tidak menimbulkan kerumunan.
“Sebenarnya kami juga ingin melakukannya di tempat-tempat lain, tapi kalau di Jembatan Suroboyo panas, beda kayak di sini (KBS). Tapi ini antusias warganya (tinggi), nanti coba di tempat wisata lainnya seperti Kenjeran, mungkin akan kita kasih terop agar nyaman,” ia memaparkan. (*)