IDEALOKA.COM (Surabaya) – Ribuan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Surabaya sudah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta kepada Camat dan Lurah di 31 kecamatan agar membantu UMKM di masing-masing wilayah dalam mengurus NIB. Dia menargetkan 62 ribu UMKM yang terdata di kelurahan seluruhnya dapat segera mengantongi NIB.
“Karena apa? Setelah semuanya (punya) NIB, maka kita bisa tahu ini bergerak di bidang apa. Setelah itu kita lakukan intervensi,” kata Eri seusai acara Sosialisasi Perizinan Berusaha NIB untuk UMKM Kota Surabaya, Senin, 7 Februari 2022.
Menurutnya, ketika pelaku UMKM itu telah mengantongi NIB, maka akan lebih mudah melakukan intervensi karena sudah terdata. Salah satunya adalah mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) membeli produk UMKM termasuk ketika pemkot mengadakan program-program padat karya.
“Maka di bulan Februari ini apapun yang kita beli itu harus melalui UMKM termasuk para pekerja, kita lakukan dengan padat karya. Seperti toko ATK (Alat Tulis Kantor), setelah itu pekerjaan yang di kelurahan, di kampung-kampung yang kecil-kecil itu dilakukan dengan padat karya,” ia menjelaskan.
Tak hanya sekadar sosialisasi, dalam acara ini juga difasilitasi para pelaku UMKM mengurus NIB. Camat dan Lurah dihadirkan untuk mendampingi masing-masing warganya dalam mengurus izin usaha tersebut.
“Karena kalau sudah ada NIB, kita bisa intervensi. Ketika teman-teman (UMKM) cari modal juga mudah, tambahan MBR, dia akan mudah. Kalau sekarang tanpa itu (NIB) sulit melakukan peminjaman,” ia menerangkan.
Tak hanya memfasilitasi pelaku UMKM mendapatkan NIB, dukungan dalam hal pemasaran maupun pendampingan laporan pajak tahunan juga diberikan.
“Tugas di setiap kelurahan nanti ada pendamping UMKM termasuk dalam (pendampingan) penjualannya maupun juga laporan pajaknya. Jadi pemerintah hadirnya di situ,” ia menuturkan.
Memang dibutuhkan ketekunan dan kesabaran ekstra agar seluruh pelaku UMKM di Surabaya peduli dengan NIB. Makanya, Camat dan Lurah gencar melakukan sosialisasi dan jemput bola di masing-masing wilayah.
“Kita targetkan 62 ribu (UMKM) itu ber-NIB semuanya. Cuma tidak semua orang care (peduli) dengan NIB. Makanya kita sosialisasikan dulu fungsi dari NIB agar mereka UMKM mau daftar,” ia menandaskan.
Sementara Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya Fauzie Mustaqiem Yos menerangkan dari total 62 ribu UMKM yang terdata di kelurahan, 1.229 di antaranya sudah memiliki NIB. Ribuan UMKM itu terdiri dari Toko Kelontong, kerajinan tangan (handycraft), makanan dan minuman (mamin), jasa, dan fashion.
“Jadi ada lima kategori besar dari teman-teman UMKM yang memiliki NIB. Tadi yang paling banyak kategorinya adalah mamin dan toko kelontong,” kata Yos.
Pihaknya memastikan bakal terus gencar melakukan sosialisasi NIB khususnya kepada pelaku UMKM. Apalagi dengan memiliki NIB, UMKM bisa lebih naik kelas, kualitas usaha dapat meningkat, dan bahkan lebih mudah mendapatkan tambahan modal usaha.
“Ini sebagai langkah awal kami mensosialisasikan NIB ke pelaku UMKM. Nah, nanti di bulan berikutnya kita adakan lagi. Bahkan, biar lebih menyentuh masyarakat, kita adakan di kecamatan hingga balai-balai RW,” ia memaparkan.
Di lain pihak, Camat Sawahan Kota Surabaya M. Yunus mengungkapkan hingga 6 Februari 2022, ada 102 UMKM di wilayahnya yang sudah mengantongi NIB. Mayoritas yang sudah memiliki NIB itu adalah pelaku UMKM perorangan.
“Dari 102 itu yang paling banyak UMKM perorangan. Ada makanan, terus Toko Kelontong,” kata Yunus.
Dia juga memastikan bakal terus gencar dan bahkan siap melakukan jemput bola kepada pelaku UMKM di wilayahnya supaya segera mengantongi NIB. Terlebih lagi, banyak manfaat yang bisa didapat pelaku UMKM jika sudah memiliki NIB.
“Ada beberapa manfaat yang bisa didapat pelaku UMKM jika sudah memiliki NIB,” ia menuturkan.
Seperti yang dikatakan Nadia Oktavia Ananda misalnya, satu di antara warga Surabaya yang hadir dalam kegiatan sosialisasi NIB tersebut. Warga Kelurahan Genteng, Kecamatan Genteng Surabaya itu menyatakan ingin memiliki NIB supaya Toko Kelontongnya bisa naik kelas.
“Biar resmi juga toko kelontongnya. Manfaatnya juga supaya dapat bantuan itu lebih mudah. Tadi juga didampingi petugas waktu urus NIB, tidak sampai 20 menit selesai,” kata Nadia. (*)