IDEALOKA.COM (Kediri) – Pemerintah Kabupaten Kediri dan Putera Sampoerna Foundation (PSF) berkolaborasi mengurangi angka kemiskinan lewat pendidikan dengan menjalankan Lighthouse School Program (LSP) di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School.
“Pemkab Kediri dan PSF memiliki spirit yang sama, yaitu bagaimana mengentaskan kemiskinan melalui pendidikan,” kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam keterangan tertulis, Sabtu 23 November 2024.
Salah satu siswi dari SMA Dharma Wanita 1 Boarding School Pare ini adalah Pramesta Anggraini. Siswi yang tinggal di Desa Pakis, Kecamatan Gudang, Kabupaten Kediri ini tidak saja berasal dari keluarga menengah ke bawah, namun juga dari keluarga yang tidak utuh.
Kedua orang tuanya berpisah sejak ia masih kecil. Ia tinggal bersama ibu dan kakek neneknya. Ibunya adalah pedagang kue kecil di pasar, sementara kakeknya adalah pencari cacing yang nantinya akan dijual kepada pengepul.
Meta, panggilan akrab Pramesta, mengaku dirinya tidak terlalu dituntut untuk berprestasi baik oleh ibunya maupun kakek dan neneknya. Meski demikian, ia pun bertekad untuk bisa menjadi yang terbaik bagi keluarganya.
Pada awal tahun pertama dan kedua setelah ayah pergi, ibunya masih menganggur di rumah. Namun, ketika Meta akan memasuki SMP, ibu memutuskan untuk mandiri dengan berjualan kue di pasar.
“Keputusan ibu ini menjadi motivasi bagi saya untuk lebih baik lagi, dan untuk meraih apa yang tidak bisa ibu dapatkan dari ayah. Saya ingin membuktikan kepada ayah bahwa anak yang dulu dianggap remeh ini kini telah menjadi seseorang yang luar biasa, jauh melampaui ekspektasi,” tuturnya.
Meta yang bercita-cita jadi dokter ini pun mengaku mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah, mulai dari fasilitas buku SNPMB, diberikan try out dan termasuk juga lomba-lombanya.
“Saya ingin menjadi dokter karena ingin membantu banyak orang dan memberikan manfaat bagi mereka. Bagi saya, ada kepuasan tersendiri dalam hal ini. Saya juga tertarik mempelajari berbagai bagian dari makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, tumbuhan, atau bahkan nama-nama Latin,” ujarnya. (Adv/PKP)