IDEALOKA.COM (Ngawi) – Petugas Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Kabupaten Ngawi mengintensifkan pemantauan sapi di sejumlah pasar hewan di sejumlah wilayah sejak beberapa hari terakhir.
Langkah ini dijalankan seiring dengan merebaknya dugaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menjangkiti ratusan ekor sapi.
Kepala DPP Ngawi Eko Yudo Nurcahyo mengatakan hingga Minggu, 29 Desember 2024, tercatat ada 277 kasus PMK ditemukan.
BACA: Surplus Daging Sapi, DKPP Kabupaten Kediri Lakukan 7 Program Ini
Sebanyak 13 ekor sapi di antaranya telah mati secara mendadak akibat terinfeksi penyakit yang diakibatkan oleh virus tersebut.
“Kasus PMK ditemukan di tujuh kecamatan, yaitu Bringin, Geneng, Gerih, Kedunggalar, Karanganyar, Pitu, dan Paron,“ kata Eko Yudo saat melakukan pemantauan di Pasar Legi, Ngawi, Senin, 30 Desember 2024.
Perlu diketahui, pasar hewan di Kabupaten Ngawi tersebar di sejumlah kecamatan. Jadwal operasional masing-masing pasar tersebut berdasarkan hari pasaran tertentu.
BACA: Cegah Penyebaran PMK di Kediri, Mas Dhito Ajak Dialog Pedagang Sapi
Oleh karena itu, pemeriksaan oleh petugas DPP Ngawi menyesuaikan jadwal operasional setiap pasar hewan. Proses screening tersebut dilakukan dengan mengecek mulut setiap sapi yang masuk area pasar dengan diangkut mobil pikap.
Dalam setiap pemeriksaan, Eko mengimbau kepada warga khususnya para peternak untuk senantiasa menjaga kebersihan kandang ternak sapi.
Selain itu, peternak juga diminta memberikan vaksin secara mandiri. “Karena vaksin yang ada saat ini telah kedaluwarsa sejak Oktober lalu,“ ujarnya.
Selain itu, pihak DPP juga mulai melakukan penyekatan di sejumlah pasar hewan. “Untuk ternak yang sakit, kami larang masuk ke pasar untuk mencegah penyebaran lebih lanjut,” ucapnya. (*)