IDEALOKA.COM (Jember) – Pihak Universitas Jember (Unej) membenarkan praktik kecurangan dengan modus akses ilegal terhadap salah satu komputer peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT). Praktik tersebut melibatkan seorang pegawai honorer di Unej.
“Sekarang sudah kita pecat. Dia bukan panitia UTBK SNBT Unej, hanya pegawai saja,” tutur Ketua Panitia UTBK-SNBT Unej yang juga Wakil Rektor 1 Unej Slamin dalam jumpa pers yang digelar di Rektorat Unej, Jumat, 2 Mei 2025.
Jumpa pers tersebut menindaklanjuti jumpa pers yang digelar Panitia Pusat UTBK-SNBT yang digelar secara luring dan daring di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Dalam jumpa pers tersebut, panitia pusat mengungkap praktik kecurangan pelaksanaan UTBK-SNTB di beberapa kampus di Indonesia yang menjadi lokasi ujian, termasuk di Unej., namun kecurangan tersebut berhasil terdeteksi dan digagalkan.
BACA:
“Kita sebagai kepanjangan tangan dari Panitia Pusat SNBT selalu berkoordinasi agar pelaksanaan ujian berjalan lancar. Alhamdulillah hingga hari ini, sudah tidak ada lagi ditemukan praktik kecurangan. Dan besok (Sabtu, 3 Mei 2025) adalah hari terakhir ujian,” tutur Slamin.
Terungkapnya praktik kecurangan UTBK-SNBT di Unej itu, menurut Slamin, setelah panitia lokal mendapat laporan dari panitia pusat tentang indikasi adanya akses ilegal pada komputer peserta ujian di salah satu ruangan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej.
“Selanjutnya kami pindahkan peserta itu ke komputer cadangan dan saya matikan (komputer awal). Tidak ada akses lagi,” kata Slamin.
Namun, pada hari kedua pelaksanaan ujian, masih ditemukan adanya akses mencurigakan di salah satu komputer peserta ujian.
“Diketahui setelah dilacak, sumbernya ada proxy yang terletak di atas lemari. Dibungkus di kardus printer dan rapi dan diapit printer. Tidak ada yang tahu kalau itu proxy yang digunakan akses komputer,” katanya.
“Mencoba mengakses komputer peserta. Alhamdulillah Panitia Unej melalui Bagian TIK bisa mengungkap kasus ini dengan mengungkap adanya perangkat proxy yang ditaruh di salah satu ruang fakultas,” ujar pria yang juga guru besar Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Unej ini.
BACA:
Dari situlah, terungkap adanya keterlibatan pegawai Unej yang kini sudah dipecat tersebut. Sejauh ini, peran yang dilakukan pegawai Unej tersebut adalah menaruh perangkat proxy di sudut tersembunyi yang ada di lemari bagian atas pada salah satu ruang peserta ujian.
Perangkat proxy inilah yang kemudian memancarkan sinyal untuk mencoba membobol jalur akses pada salah satu komputer peserta ujian.
Dari proxy itu, terhubungkan komputer yang digunakan peserta UTBK-SNBT dengan jaringan eksternal.
“Setelah ditelusuri, ternyata yang memasang proxy, yakni salah satu oknum honorer Unej atau pegawai nonASN di kampus kami dan dia telah mengaku,” kata Slamin.
“Kami menyesalkan kejadian ini dan tidak mentolerir segala upaya yang menimbulkan kecurangan dan mencederai proses penerimaan mahasiswa baru,” kata Slamin. (*)