Ini Kronologi Tewasnya Tiga Bocah Satu Keluarga di Jombang

idealoka.com – Penyebab kematian tiga bocah yang masih satu keluarga di
Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terungkap. Polisi telah mendapatkan
keterangan dari ibu korban yang juga nekat bunuh diri bersama tiga
anaknya namun sang ibu bisa diselamatkan.

Kepada dokter ahli jiwa, Evy Suliastin Agustin, 26 tahun, menerangkan
kronologi kejadian tragis yang merenggut nyawa ketiga anaknya yang
masih berusia enam tahun, empat tahun, dan empat bulan.

“Yang bersangkutan mengakui bahwa (Senin 15 Januari 2018) sekitar jam
21.00 membawa ketiga anaknya ke dalam kamar mandi,” kata Kepala
Kepolisian Resor Jombang Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto, Rabu,
17 Januari 2018.

Anak yang pertama kali terpaksa dihabisi nyawanya oleh ibunya sendiri
itu adalah anak paling bungsu, UF, 4 bulan. “Yang paling kecil
dibenamkan dalam bak kamar mandi sampai meninggal,” kata Agung.

Hasil pemeriksan visum luar dan otopsi pada UF juga tak menemukan
racun serangga atau obat nyamuk cair pada tubuhnya. “Karena tenggelam
dalam bak kamar mandi maka korban mengalami gagal pernapasan sampai
meninggal,” katanya.

Setelah itu, Evy meminumkan racun serangga cair pada kedua anaknya
yang lain, MSA, 6 tahun dan BV, 4 tahun. “Setelah itu ibu Evy juga
menenggak obat anti serangga cair itu,” kata Agung.

Saat ditemukan, mulut dari Evy dan kedua anaknya yang diminumi racun
serangga tampak berbusa. “Ini berbeda dengan anaknya yang paling kecil
karena memang tidak diberi racun tapi ditenggelamkan ke dalam bak
kamar mandi,” ujar Agung.

Perbuatan itu dilakukan di dalam rumah ibu Evy di Dusun/Desa
Karobelah, Kecamatan Mojoagung, Jombang. Selain motif ekonomi, menurut
Agung, pelaku tega melakukan itu karena frustasi dan kecewa pada
suaminya, Fakihuddin, 55 tahun. “Ini dilakukan atas dasar kecewa pada
suaminya yang mudah cemburu,” ujar Agung.

Bahkan menurut Agung, Fakihuddin pernah menuduh anak kedua dari Evy
bukan hasil dari hubungan dengannya. Evy merupakan isteri kedua dari
Fakihuddin yang dinikahi secara sirri atau tidak tercatat di Kantor
Urusan Agama (KUA).

Fakihuddin juga mengelola pesantren di Surabaya. Keduanya sempat
tinggal bersama di Surabaya namun sudah tiga tahun ini berpisah rumah.
Evy tinggal di rumah ibunya di Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung,
sedangkan Fakihuddin, selain di Surabaya, juga sering ke rumahnya di
Desa Mancilan, Mojoagung. (*)

Related posts

Leave a Reply