Oleh: Mufidah Asfiati
idealoka.com (Sabtu, 27 Juni 2020) – Organisasi Islam terbesar di Indonesia seperti Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah mampu menunjukkan eksistensinya pada negara karena kuantitas dan loyalitas anggota yang cukup besar kepada organisasi Islam tersebut.
Sehingga masing-masing ormas Islam dapat memberikan kontribusinya kepada negara baik di bidang pendidikan maupun bidang ekonomi.
Di bidang ekonomi, kedua ormas tersebut membentuk sebuah lembaga yang berfungsi mengelola keuangan yang khusus dioperasionalkan untuk kegiatan sosial yang sumber dananya diperoleh dari anggota dan diperuntukkan anggota serta masyarakat umum.
Lembaga dari kedua ormas tersebut adalah Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) dan Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) yang saat ini mempunyai nama baru, NU CARE.
NU CARE-LAZISNU Adalah lembaga resmi di bawah naungan Nahdlatul Ulama yang menangani pengeloalaan zakat, infaq, dan sodaqah mulai dari kegiatan perencanaan, pengumpulan, pengelolaan, pendistribusian, dan pendayagunaan serta pelaporan kepada publik.
Begitu juga LAZISMU lembaga zakat tingkat nasional yang berkhidmat dalam pemberdayaan masyarakat melalui pendayagunaan secara produktif dana zakat, infaq, sadaqah, wakaf, dan dana kedermawanan lainnya baik dari perseorangan, lembaga, perusahaan, dan instansi lainnya.
Keduanya merupakan lembaga yang dinaungi oleh organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdhatul Ulama dan Muhammadiyah di bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan umat.
LAZISNU berdiri sejak tahun 2004 yang saat ini dipimpin oleh Achmad Sudrajat.dan LAZISMU berdiri sejak tahun 2002 dan dipimpin oleh Hilman Latief. Usia lembaga tersebut menunjukkan bahwa eksistensi NU dan Muhammadiyah tidak hanya memberikan kontribusinya di bidang pendidikan dan kesehatan melainkan juga di bidang sosial ekonomi.
Sesuai dengan fungsinya, kedua lembaga tersebut terus mengembangkan sayapnya di tengah keadaan perekonomian negara yang sedang menurun karena pandemi Covid-19. Keduanya turut berperan aktif dalam membantu pemerintah untuk meringankan beban bangsa dalam menghadapi pandemi Covid 19.
Dalam hal ini, LAZISMU bersama Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah membuat program penanggulangan Covid-19 yaitu Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC). Melalui program tersebut, LAZISMU menyalurkan dana sebesar Rp5,5 miliar untuk penanggulangan Covid-19 dengan berbagai pengadaan peralatan medis yang sangat dibutuhkan seperti Alat Pelindung Diri (APD) untuk digunakan tim medis sebagai garis terdepan dalam penanganan Covid-19.
Sedangkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membentuk Satgas Covid-19 sekaligus meresmikan Posko NU Peduli Covid-19 yang digunakan unuk koordinasi dengan Puskesmas atau rumah sakit tempat yang ditunjuk pemerintah unuk penanggulangan Covid-19.
Melalui Satgas dan Posko tersebut, LAZISNU menyalurkan dananya untuk pengadaan APD dan peralatan lainnya untuk menunjang protokol kesehatan seperti pengukur suhu menggunakan thermal scanner, cairan antiseptik hand sanitizer, sabun untuk cuci tangan, masker, dan sarung tangan kulit.
LAZISNU juga melakukan berbagai macam kegiatan dalam pencegahan Covid-19 hingga penanggulangan dampak ekonomi akibat Covid-19 pada masyarakat terutama kelas menengah ke bawah misalnya dengan melakukan penyemprotan disinfektan di pesantren, masjid, musala, sekolah, dan rumah-rumah warga; membagikan paket sembako untuk masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dan menyediakan bilik sterilisasi untuk publik.
Perlu diketahui bahwa sejak awal berdiri hingga sekarang, menurut laman www.nucare.id, tercatat sudah ada 247.570 donatur yang mempercayakan dana mereka agar disalurkan ke masyarakat yang berhak melalui NU CARE-LAZISNU. Hingga kini sudah terkumpul dana lebih dari Rp200,3 triliun dan yang sudah tersalurkan sebesar Rp192,3 triliun dengan jumlah penerima manfaat lebih dari 2,4 juta orang.
Sedangkan sebagaimana disebut dalam laman www.lazismu.org, jumlah donatur yang mempercayakan dananya disalurkan melalui LAZISMU mencapai 7.584 donatur dan terkumpul dana lebih dari Rp4,8 triliun yang dikumpulkan dari 76 program donasi. (*)
- Mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA)
- Email: mufidahasfiatismart@gmail.com