IDEALOKA.COM (Madiun) – Pemerintah desa dituntut mempercepat proses pembangunan di wilayahnya. Caranya dengan mengenali potensi yang mampu menjadi daya ungkit perekonomian, mulai dari sektor pertanian, wisata, dan industri.
“Kepala desa harus kreatif dan inovatif karena memiliki kekuatan untuk men-drive (menggerakkan),” kata Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka Diklat Peningkatan Kapasitas SDM bagi kades di ballroom salah satu hotel di Kota Madiun, Selasa, 15 Februari 2022.
Menurut dia, daya kreasi dan inovasi kades sangat menentukan arah kebijakan pembangunan di pemerintahan level bawah. Keberlangsungannya juga berpengaruh terhadap program pemerintah pusat terutama dalam peningkatan kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan warga.
“Pembangunan di desa merupakan pondasi dari kemajuan bangsa,” ujar gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini.
Maka, program prioritas yang perlu dijalankan oleh kades adalah mempercepat realisasi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) bagi warganya dan menjalankan program padat karya untuk pemberdayaan warga.
Untuk menjalankannnya, Khofifah menyatakan perlu sinergitas dan kolaborasi yang kuat antarelemen strategis di desa , mulai tingkat RT, RW, dusun, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan Lembaga Pemberdayaan Masyaraka Desa (LPKMD).
Dengan kerjasama yang baik, menurutnya, akan berdampak pada penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur. Ini seperti yang berlangsung pada rentang waktu antara September 2000 hingga September 2021 dengan penurunan angka kemiskinan hingga 1,37 persen.
Kemudian, sejak Juli 2021 terbebas dari desa sangat tertinggal dan desa tertinggal. Padahal, pada 2019 masih tercatat adanya desa yang masuk kategori tertinggal. “Ini hasil kerja keras Panjenengan (Anda),” ucap mantan Menteri Sosial ini. (*)