IDEALOKA.COM (Kediri) – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) menerima keluhan para pekerja pabrik rokok saat melakukan kunjungan di pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) PT. Karyadibya Mahardhika di Desa Pelem, Kecamatan Pare, Selasa, 16 Mei 2023.
Dalam kunjungannya itu, Mas Dhito tidak menyia-nyiakan untuk menyerap aspirasi warganya. Di hadapan ribuan pekerja, Mas Dhito memberi waktu bagi mereka jika ada yang ingin menyampaikan keluhan.
“Sekarang dari 1.400-an (pekerja) ini ada yang mau sambat atau minta bantuan tidak?,” kata Mas Dhito diikuti suara riuh pekerja.
Mendengar hal itu, beberapa pekerja mengangkat tangan dan satu per satu maju ke depan untuk menyampaikan keluhannya kepada Mas Dhito. Seperti Winingsih, pekerja asal Sekaran, Kecamatan Kayen kidul.
Pekerja ini menceritakan anaknya yang kini berusia 3 tahun memerlukan penanganan operasi bedah plastik. Awalnya dia pernah membawa anaknya ke RS Simpang Lima Gumul, meski telah dilakukan pemeriksaan, namun anaknya belum bisa dioperasi karena dokter bedah plastik pindah tugas.
“Sekarang sudah saya bawa ke RS Soetomo tapi nunggu dari sana lama jadi saya minta di RS Simpang Lima Gumul diadakan lagi dokternya,” kata Winingsih.
Mendengar keluhan warganya, Mas Dhito saat itu meminta jajarannya untuk dihubungkan Kepala Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti dan melakukan penjemputan. Mas Dhito mengaku secepatnya akan membantu penanganan operasi anak pekerja itu.
“Hari ini atau besok segera kita bawa ke rumah sakit untuk operasi, Dinas Kesehatan atau perwakilan dari RS SLG antarkan untuk segera dioperasi secepat mungkin nanti biayanya biar kita yang cover,” kata Mas Dhito.
Respons cepat dari Mas Dhito itu langsung direspons tepuk tangan dari ribuan pekerja. Winingsih mengaku tidak menduga kehadiran Mas Dhito di pabrik tempatnya bekerja itu memberi kabar baik bagi dirinya.
“Alhamdulilah sangat senang sekali, responsnya Mas Dhito sangat cepat, langsung tanggap,” ucap Winingsih.
Selain Winingsih, ada pula Indri yang memiliki permasalahan dimana anaknya mengidap cerebral palsy dan harus menjalani terapi secara rutin. Proses terapi yang semula sekali dalam satu pekan kini harus naik dua kali. Hal itu menyulitkan baginya sebab di sisi lain dia harus bekerja dan terkendala dalam membagi waktu.
Dalam permasalahan yang dialami pekerja itu, Mas Dhito menyampaikan bahwa pihaknya akan membantu untuk membelikan peralatan untuk terapi anak Indri. Mas Dhito mengapresiasi semangat Indri untuk tetap bekerja.
“Luar biasa ibu-ibu ini yang anaknya berkebutuhan khusus tapi dia masih punya semangat kerja, hal-hal seperti ini yang harus diapresiasi oleh pemerintah, pemerintah harus hadir,” tutur Mas Dhito.
Setidaknya ada empat warga yang menyampaikan keluhan secara beragam dan saat itu pula dibantu Mas Dhito. Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten Kediri itu meminta warganya untuk berani menyampaikan keluhan atau aspirasi kepada pemerintah.
“Kalau punya masalah jangan sungkan, jangan pernah malu atau takut untuk menghubungi kami yang ada di Pemerintah Kabupaten,” kata Mas Dhito. (adv/pkp)