Inflasi Terkendali di Akhir 2024, Pemkot Kediri Apresiasi Masyarakat Jaga Stabilitas Harga

Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Pemkot Kediri dan Sekretaris TPID Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno. Foto: Dinas Kominfo Kota Kediri

IDEALOKA.COM (Kediri) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mengumumkan hasil penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kediri bulan Desember 2024 yang mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Emil Wahyudiono pada Meeting Press Release Berita Resmi Statistik secara daring, Kamis, 2 Januari 2025. Sebagaimana disebutkan Emil, fenomena tersebut merupakan sesuatu yang wajar akibat meningkatnya permintaan masyarakat saat momentum Hari Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).

Read More

Pada Desember 2024, Kota Kediri mengalami inflasi month-to-month (m-to-m) sebesar 0,52 persen. Sedangkan secara year-on-year (y-on-y) dan year-to-date (y-to-d) Kota Kediri berada di urutan terendah kedua di Jawa Timur, yakni sebesar 1,19 persen serta berada di bawah nasional dan Jawa Timur.

Emil mengamati beberapa peristiwa yang menjadi catatan selama Desember 2024 yang berpengaruh terhadap kenaikan harga beberapa komoditas, di antaranya perkembangan harga BBM nonsubsidi yang mengalami penyesuaian harga, kenaikan harga telur ayam ras, kenaikan harga minyak goreng, kenaikan harga komoditas holtikultura, penurunan harga emas, serta penurunan tarif angkutan udara selama Nataru.

BACA: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kinerja Pelayanan Publik Meningkat

“Kenaikan telur ayam ras ini dipicu akibat kenaikan harga pakan ayam, sedangkan kenaikan harga cabai akibat musim penghujan yang menyebabkan komoditas tersebut cepat rusak ditambah lagi terjadi kenaikan permintaan di level konsumen,” kata Emil.

Sedangkan deflasi yang terjadi pada tarif transportasi udara terjadi akibat pemberlakuan penyesuaian tarif tiket pesawat sebesar 10 persen yang berlaku selama 16 hari, yakni tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025.

Berikut ini komoditas penyumbang inflasi secara month to month di Kota Kediri pada Desember, antara lain telur ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen; cabai rawit 0,07 persen; cabai merah 0,05 persen; terong 0,04 persen; minyak goreng, kangkung, bawang merah, kacang panjang, dan sawi hijau masing-masing 0,03 persen; serta jagung manis, pemeliharaan/service, semangka, ketimun, beras, kelapa, wortel, dan ikan nila masing-masing 0,01 persen.

Sementara itu, terdapat pula komoditas yang menjadi penghambat inflasi, yaitu emas perhiasan mengalami deflasi -0,02 persen; pepaya -0,01 persen; dan alpukat mengalami deflasi -0,01 persen.

Emil juga mengungkap beberapa hal yang perlu diantisipasi oleh Pemkot Kediri guna menjaga stabilitas harga komoditas di bulan Januari 2025.

“Langkah-langkah yang perlu diambil dengan memastikan distribusi komoditas yang masuk ke Kota Kediri berjalan dengan lancar. Lebih baik lagi kita punya cold storage untuk menyimpan bahan-bahan yang mudah busuk agar tetap bisa dikendalikan harganya,” katanya.

Ia juga mengimbau masyarakat bahwa komoditas pangan yang dikonsumsi secara segar pelan-pelan mulai harus disubstitusi ke barang-barang yang sifatnya tahan lama, misal cabai dapat diolah menjadi cabai kering agar lebih tahan lama.

BACA: Hari Amal Bhakti ke-79, Pj Wali Kota Kediri Beri Penghargaan pada Guru dan Tenaga Pendidik

Sementara itu, saat dihubungi secara terpisah, Senin, 6 Januari 2025, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian sekaligus selaku Sekretaris TPID Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Kediri yang ikut menjaga stabilitas ekonomi sehingga Kota Kediri dapat menjaga inflasi tahunan di angka 1,19 persen pada 2024 ini.

Erwin juga mengemukakan pandangan optimisnya bahwa stabilitas ekonomi Kota Kediri ini akan dapat berlanjut pada 2025, di mana kebijakan penting pemerintah yang memberlakukan kenaikan PPN hanya pada barang mewah dan bukan pada kebutuhan pokok masyarakat akan dapat menjaga keterjangkauan harga.

Erwin menambahkan bahwa pemerintah sedang menyiapkan beberapa program untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi beban belanja keluarga, seperti makanan bergizi gratis dan pelatihan ketrampilan kerja.

“Semoga program-program pemerintah di tahun 2025 dapat meringankan kebutuhan, mendorong daya beli masyarakat serta meningkatkan daya saing kita semua,” ujarnya. (Adv/Kom)

Related posts

Leave a Reply