Jember Butuh 157 Dapur MBG, Masih Berdiri Satu Dapur

Jajaran Polres Jember dan Kodim 0824/Jember meninjau uji coba MBG di SDN Kamal 03 Arjasa, Senin, 6 Januari 2025. Foto: Kodim 0824/Jember

IDEALOKA.COM (Jember) – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semula direncanakan terlaksana serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 6 Januari 2025, ternyata tertunda di sejumlah daerah. 

Beberapa kabupaten di Jawa Timur, seperti Jember, Banyuwangi, dan Bondowoso, menunda pelaksanaan program MBG hingga Senin pekan depan, 13 Januari 2025. Hal ini dibenarkan Dandim 0824/Jember Letkol Indra Andriyansyah. 

Read More

“Memang ada beberapa daerah yang menunda. Seperti di Jember sendiri, kepala dapurnya menyatakan belum siap karena alasan teknis yang tidak bisa kami sampaikan,” ujar Indra di sela-sela uji coba pelaksanaan program MBG di SDN Kamal 03 Kecamatan Arjasa, Jember, Senin, 6 Januari 2025. 

BACA: Pemkab Madiun Siapkan 230 Sekolah Program Makan Bergizi Gratis

Pelaksanaan program MBG di tingkat nasional dipimpin Badan Gizi Nasional (BGN) yang baru terbentuk beberapa waktu lalu. Sedangkan pelaksanaan di tingkat daerah dikoordinasikan oleh TNI AD melalui masing-masing Kodim. 

“Dari BGN menyatakan kalau memang belum siap, jangan dipaksakan,” ujar Indra. 

Hingga Senin, 6 Januari 2025, persiapan pelaksanaan program MBG di Jember bisa dibilang masih jauh dari siap. Berdasarkan perhitungan Kodim 0824/Jember, dibutuhkan setidaknya 157 dapur sehat atau dapur pelaksanaan MBG yang tersebar di masing-masing kecamatan. 

BACA: Mas Dhito Sosialisasi Makan Siang Bergizi di SMAN 1 Gurah

Setiap dapur maksimal melayani 3 ribu porsi setiap harinya untuk setiap anak. Kecamatan Jelbuk yang memiliki 5.200 siswa menjadi kecamatan dengan jumlah dapur MBG paling sedikit yakni dua dapur. Sedangkan Kecamatan Patrang menjadi kecamatan paling banyak membutuhkan dapur, yakni mencapai 12 dapur. 

Dari 157 dapur yang dibutuhkan, hingga kini baru 1 dapur yang berdiri, yakni di Kecamatan Patrang yang terletak di Koramil Patrang. 

BACA: Kolaborasi Anggota DPR, KKP, dan Pemkab Kediri Sosialisasi Gemar Makan Ikan

“Ini baru satu percontohan yang melayani satu kelurahan saja,” ungkap Indra. 

Satu dapur memiliki 50 personel yang terdiri dari seorang kepala dapur yang membawahi sejumlah tenaga. Mulai dari ahli gizi, akuntan, tenaga penyiapan bahan makanan, tenaga masak, tenaga pemorsian, tenaga packing, tenaga pendistribusian, termasuk tenaga pencuci alat makan. 

Jam distribusi atau pengiriman MBG nantinya juga menyesuaikan dengan jenjang sekolah.

“Mulai dari PAUD dan TK yang jam sekolahnya tidak sampai siang akan distribusikan pagi. Lalu berlanjut ke sekolah lainnya yang agak siang pulangnya. Jadi didistribusikan di sekolah masing-masing,” ujar Indra. (*)

Related posts

Leave a Reply