IDEALOKA.COM (Banyuwangi) – Hasil imbang yang diraih Persewangi Banyuwangi melawan Persesa Sampang di laga Grup AA babak 32 besar Liga 4 cukup menarik perhatian. Meski berakhir imbang, tim Persesa Sampang tampak senang dengan hasil itu.
Beberapa pemain Persesa bahkan tampak melakukan sujud sukur usai pertandingan. Padahal, laga itu masih menjadi laga awal sebelum dua laga lainya. Pengamat sepak bola Banyuwangi, Sumarsono, menilai ada sebuah anggapan bagi tim-tim yang berada di Grup AA yang melihat Persewangi sebagai sebuah ancaman bersama.
Persiapan Persewangi sebelum kompetisi digelar, sekaligus nama-nama pemain besar yang bergabung di dalamnya membuat semua tim mewaspadai Laskar Blambangan. Termasuk di laga pertama Grup AA.
Sumarsono melihat Persesa tampil habis-habisan di laga itu. Dengan tekanan yang dilakukan Persewangi, Persesa mencoba memanfaatkan serangan balik untuk bisa memberikan perlawan kepada tim asuhan Alexander Saununu.
BACA: Menang Tipis Lawan Persid Jember, Persewangi Duduki Runner Up Grup AA Liga 4
“Permainan Persewangi cukup bagus, pembagian peran antar flank, umpan silang dan umpan-umpan pendeknya cukup bagus. Tapi memang dewi fortuna berkata lain di laga ini,”ucapnya, Senin, 20 Januari 2025.
Ke depan, mantan sekretaris SIWO Banyuwangi itu mengatakan Alex Saununu harus menyiapkan pemain dengan karakter goal getter di dalam tim.
Karena meski Persewangi bermain bagus, mereka akan kesulitan mengkonversi gol tanpa adanya penyerang murni. Peran itu menurutnya sempat disematkan pada Yusuf Efendi. Walaupun bukan striker murni, determinasi Yusuf terbukti efektif memberikan tekanan bahkan gol selama Liga 4 berlangsung.
BACA: Lumat Persebo 4-0, Persewangi Lolos 32 Besar Liga 4
“Dari sisi lawan, Persesa juga bukan tim lemah. Mantan bek Persebaya, Abu Rizal yang juga menjadi kapten cukup piawai membuat pecah konsentrasi lawan.” kata Sumarsono.
Setelah menyaksikan laga antara Persid melawan Persebo Muda 1964 dan laga Perseangi dengan Persesa, Sumarsono melihat ada kemungkinan Persesa ini justru menjadi salah satu lawan terkuat Persewangi di Grup AA.
Karena itu di laga selanjutnya, Sumarsono berharap Persewangi memperkuat mental para pemainya. Bagaimana dengan pressure yang tinggi, para pemain Persewangi tidak melupakan gaya bermain mereka yang rapi dan bagus.
“Saya melihat, ketika Persewangi bermain tenang, permainanya bagus. Benar-benar bisa melakukan penguasaan bola yang bagus dan memaksimalkan peluang,” katanya.
BACA: Jadi Tuan Rumah Putaran 32 Besar Liga 4, Persewangi Target Naik Kasta
Sementara itu, Pelatih Persewangi, Alex Saununu, mengaku banyak peluang yang terbuang dan tidak dimanfaatkan dengan baik oleh anak asuhnya tersebut. Sehingga Persewangi hingga menit akhir pertandingan babak ke dua tidak bisa mencetak gol.
“Banyak peluang yang terbuang sia- dia, karena penyelesaian akhirnya tidak bagus sehingga kami kesulitan mencetak gol pada pertandingan ini,” katanya.
Untuk pertandingan selanjutnya, kata Alex, yang perlu dievaluasi adalah finising. Sehingga tidak banyak peluang yang terbuang sia- dia seperti pertandingan pembuatan saat ini.
“Pasti ada evaluasi ya, terutama pada finising yang masih belum bagus. Sehingga harapan saya pada pertandingan berikutnya kita bisa mencetak gol banyak dari lawan selanjutnya,” katanya. (*)