Paus Terpilih Masuk “Kamar Air Mata”, Ini yang Dilakukan

Para kardinal mengikuti misa yang digelar sebagai awal proses konklaf atau pemilihan Paus baru, Rabu, 7 Mei 2025. Sumber: vaticannews.va

IDEALOKA.COM – Konklaf atau proses pemilihan Paus pemimpin Gereja Katolik sedunia masih berlangsung.

Sejak dilakukan pemilihan pada Rabu malam, 7 Mei 2025, dan dilanjutkan Kamis pagi, 8 Mei 2025 waktu Vatikan, Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang meninggal dunia 21 April 2025, belum terpilih.

Read More

Sebab, untuk memilih Paus baru disyaratkan dipilih minimal dua pertiga dari 133 kardinal yang punya hak suara. Bahkan pemilihan dengan syarat itu akan dilakukan hingga 35 putaran sampai memenuhi syarat dua pertiga suara memilih seorang Paus.

BACA: Makna Konklaf dalam Pemilihan Paus

Namun, jika sampai 35 putaran, syarat dua pertiga itu tak terjadi, maka akan dipilih dua kardinal yang punya suara tertinggi.

Dari dua kardinal peraih suara terrtinggi itu akan dilakukan pemilihan kembali dan yang memperoleh suara terbanyak akan menjadi Paus jika memang bersedia.

Tanda belum dan telah terpilihnya Paus baru ditandai dengan kepulan asap dari cerobong di atap Kapel Sistina. Pada Rabu malam, 7 Mei 2025 waktu Vatikan, asap hitam keluar dari cerobong dan menandakan Paus baru belum terpilih.

BACA: Paus Terpilih Harus Didukung Minimal Berapa Suara?

Di putaran selanjutnya pada Kamis malam, 8 Mei 2025 waktu Vatikan, asap hitam kembali keluar dari cerobong di atap Kapel Sistina dan menandakan Paus baru belum terpilih.

Asap tersebut merupakan hasil pembakaran dari kertas berisi tulisan nama kardinal yang dipilih oleh 133 kardinal untuk menjadi Paus.

Asap hitam menandakan Paus baru belum terpilih dan asap putih menandakan Paus baru telah terpilih dan diiringi bunyi lonceng panjang Basilika Santo Petrus. Warna hitam dan putih itu berasal dari zat kimia yang dibakar bersama kertas hasil pemungutan suara.

Dalam tulisannya di laman Kementerian Agama RI, Rabu, 7 Mei 2025, pastur Markus Solo Kewuta, S.V.D. atau dikenal juga dengan nama Padre Marco menjelaskan salah satu tahapan setelah Paus baru terpilih.

BACA: Makna Asap Hitam dan Putih dalam Pemilihan Paus

Setelah kardinal yang terpilih sebagai Paus menyatakan kesediaannya dan para kardinal lainnya menyatakan kesetiaan mereka pada Paus baru, Paus baru dihantar menuju sebuah kamar di samping altar yang disebut “camera lacrimatoria”, artinya Kamar Air Mata.

“Dia (Paus) beristirahat dan memikirkan apa yang harus dikatakan beberapa saat kemudian ketika diperkenalkan kepada dunia dari balkon Basilika Santo Petrus,” kata Markus, pastur kelahiran Lewouran, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini.  

Markus mengatakan kamar itu dinamakan “Kamar Air Mata“ karena berbagai alasan.

“Antara lain sebuah tempat khusus di mana Paus baru meluapkan segala perasaannya, yang umumnya di dalam sejarah berupa deraian air mata kegembiraan atau keterharuan. Di sini pula, Paus baru tersebut dikenakan pakaian lain untuk ditampilkan ke publik,” ujar Markus yang sejak Juli 2007 resmi bergabung dengan Dewan Kepausan dan menangani Desk Dialog Katolik-Islam di Asia dan Pasifik. (*)

Related posts

Leave a Reply