idealoka.com – Di Kediri tepatnya di Jalan Raya Desa Besuk, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, ada seorang penjual bakso fenomenal. Sebab dari hasil penjualannya mampu menghasilkan tiga mobil dan dua rumah.
Pak Ndut, begitu pria bernama Muhammad Mansur ini biasa dipanggil pelanggannya karena perutnya yang gendut. Bila melihat dari banyaknya jumlah pembeli, tak heran bakso Pak Ndut mendatangkan rejeki melimpah. Dalam sehari ia mengaku mampu menjual pentol bakso hingga 1 kuintal lebih.
“Dalam sehari kami mampu menghabiskan pentol bakso hingga 1 kuaintal lebih. Jika hari libur bisa sampai 4 kuintal lebih,” kata Pak Ndut ditemui di warungnya, Selasa, 23 Oktober 2018.
Selain rasa yang gurih dan lezat, harga satu mangkok bakso Pak Ndut juga sangat murah, hanya Rp2.000, dengan isi lima pentol Tak heran baksonya laris manis.
“Alhamdulillah, Tuhan memberikan rejeki banyak kepada kami. Dengan harga Rp2.000, masyarakat dari semua kalangan mampu membelinya. Ini sebenarnya peluang bisnis yang bisa ditangkap. Untung memang hanya sedikit namun bila pembelinya banyak maka untungnya bisa banyak,” ucapnya.
Dengan harga yang sangat murah, Pak Ndut mengaku tak merugi. “Kalau merugi sih tidak. Seperti saya bilang tadi kami mengambil untung hanya sedikit, namun dari untung sedikit tersebut bila pembelinya banyak maka laba itu akan jadi besar,” ujarnya.
Ditanya omzet hasil penjualan baksonya, Pak Ndut pun enggan membeberkan. “Kami tak pernah menghitung berapa hasil penjualannya. Yang jelas untung tersebut cukup untuk membayar sembilan karyawan dan alhamdulillah saya bisa membeli tiga mobil dan dua rumah. Intinya adalah telaten, ulet, dan kerja keras,” katanya.
Pak Ndut atau Muhammad Mansur mengawali usahanya sejak tahun 1997 dengan berjualan bakso keliling mengendarai sepeda motor. “Berawal dari keliling, saya dan istri berpikir untuk mengembangkan usaha ini dan yang tahun 2011 kami membuka ruko di Desa Besuk hingga sekarang,” ujarnya.
Tak semua orang simpatik pada usaha jual bakso Pak Ndut yang berani dengan harga murah. Tak jarang usahanya menerima cibiran. Bahkan, ia pernah difitnah seseorang di media sosial dengan menuduh baksonya memakai daging tak halal.
“Yang memfitnah saya waktu itu pelajar. Orangtua bersangkutan akhirnya meminta maaf dan kami tidak jadi melapor. Sebenarnya kami sudah siap melaporkannya ke polisi,” ujarnya.
Meski pernah difitnah, Pak Ndut tak patah arang. Ia menganggap orang yang memfitnahnya kurang pengetahuan dan ia mengambil hikmahnya. “Alhamdulillah kami tetap bersukur. Mungkin itu cobaan yang diberikan Allah terhadap kami,” tuturnya. (*)
Penulis: Galuh
Editor: Ishomuddin