idealoka.com (Kediri) – Dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1.216 tahun 2020, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan penghijauan di kawasan lereng Gunung Kelud tepatnya di area Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Margomulyo, Jumat, 28 Februari 2020.
Kegiatan penghijauan ini dihadiri Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, para kepala OPD, pegiat lingkungan, pecinta alam, dan pelajar SMKN 1 Plosoklaten.
Ditemui usai acara, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Putut Agung Subekti menjelaskan kegiatan ini merupakan program Dinas Lingkungan Hidup untuk daerah tangkapan air. Lokasinya di kawasan PDP Margomulyo, Kecamatan Ngancar. Salah satunya di area sirkuit Gunung Kelud.
BACA: Pemkab Kediri Bakal Daftarkan Hak Paten Bengkuang Luk Songo Super (LSS)
“Total yang kita tanam pada kegiatan ini sebanyak 892 bibit tanaman dengan berbagai macam jenis sesuai fungsinya. Selain sirkuit Gunung Kelud, penanaman juga dilakukan pada area sumber air dan lokasi tapal batas antara tanah PDP dengan pemukiman warga,” kata Putut.
Untuk tanaman penghijauan di sirkuit Gunung Kelud dipilih jenis tanaman cakaranda yang berfungsi sebagai pengarah menuju ke kawasan sirkuit. Di samping itu juga sebagai peneduh dan menambah cantik kawasan ini sebagai spot foto nantinya.
Sedangkan di sumber air, ada berbagai jenis tanaman pelestari sumber air di antaranya adalah pohon pule, pucung, aren, dan preh. Kemudian di tepi batas menggunakan jenis tanaman buah buahan seperti nangka, sirsak, dan juwet.
“Pada kegiatan ini kami juga melibatkan para pegiat atau pecinta lingkungan dan pelajar SMKN 1 Plosoklaten supaya mereka mengenal akan pentingnya penghijauan dan fungsi tanaman sejak dini,” katanya.
BACA: Bupati Kediri Terima Penghargaan Maturitas SPIP Level 3 dari BPKP
Ia berharap warga masyarakat turut serta merawat dan menjaga agar tanaman bisa tumbuh dengan baik dan berguna sesuai fungsinya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno mengatakan kegiatan ini setiap tahun selalu dilaksanakan. Tujuannya adalah jangan sampai sumber-sumber mata air mati gara gara tanaman ditebang secara tak bertanggung jawab.
“Saat ini kita fokuskan pada daerah-daerah resapan air untuk memperbesar sumbernya. Selain itu juga daerah rawan longsor harus diperhatikan. Saya sudah sering mengatakan untuk menanam rumput narwastu karena akarnya bisa sampai 15 meter kebawah mencengkeram tanah di bawahnya,” katanya.
“Saya harap masyarakat bisa sadar dan pemerintah desa ikut mendukung kegiatan penghijauan tersebut. Pesan saya jangan sampai menebang pohon sembarangan. Kalau sampai terjadi, dia harus mengganti tiga kali lipat,” ucapnya. (*)