Gelar Perayaan Isra Mikraj, Kepala SMKN 2 Bondowoso Ingatkan Makna Bangun Jiwa dan Raga

SMKN 2 Bondowoso menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1446 H/2025 M di Cattleya Hall, Kamis, 30 Januari 2025. Foto: Dok. SMKN 2 Bondowoso

IDEALOKA.COM (Bondowoso) – SMKN 2 Bondowoso menggelar peringatan Isra Mikraj Nabi Besar Muhammad SAW Tahun 1446 H/2025 M secara meriah di Cattleya Hall, Kamis, 30 Januari 2025.

Kegiatan diawali dengan parade salawat oleh tim hadrah SMKN 2 Bondowoso dan dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Yalal Wathon yang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh semua peserta kegiatan.

Read More

BACA: Tanggap Bencana, SMKN 2 Bondowoso Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana

Peringatan Isra Mikraj yang mengusung tema “Aktualisasi Nilai-Nilai Isra Mi’raj dan Kehidupan Ibadah di Tengah Terpaan Digitalisasi” tersebut diikuti Kepala SMKN 2 Bondowoso Daris Wibisono Setiawan, para tim manajemen sekolah, pengurus Dharma Wanita Persatuan, guru dan tenaga kependidikan, serta seluruh peserta didik.

Dalam sambutannya, Daris menyampaikan bahwa Isra Mikraj sangat perlu untuk terus diperingati dalam upaya untuk membangkitkan moralitas umat dan bangsa yang semakin hari semakin rapuh, terbuai dengan arus modernisasi dan globalilasi.

BACA: Maknai Sumpah Pemuda, Siswa SMKN 2 Bondowoso Gelar Lomba Drama dan Cerdas Cermat

“Momentum yang sangat tepat untuk melakukan refleksi spiritual dan sosial dari peristiwa Isra Mikraj di tengah gempuran digitalisasi yang berdampak pada dekadensi moral,” ujar Daris.

Lebih dari itu, pria yang juga menjadi Wakil Ketua LP Ma’arif NU Bondowoso tersebut juga menegaskan bahwa untuk membentuk generasi Indonesia yang baik, pendiri bangsa telah berpesan kepada kita lewat lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam kalimat “Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya untuk Indonesia Raya”.

BACA: SMKN 1 Klabang Bondowoso Integrasikan Deep Learning dalam Kurikulum Sekolah

“Maka, sejatinya membentuk moral yang baik (bangun jiwanya) terlebih dulu, baru setelah itu dimasukkan ilmu pengetahuan (bangun badannya)” kata Daris.

Hal senada rupanya disampaikan oleh penceramah, yakni ustaz Miftahus Surur dosen IAI At Taqwa Bondowoso. Menurutnya, peristiwa Isra dan Mikraj sesungguhnya tidak hanya terbatas pada perjalanan ke langit, namun yang lebih penting dari itu adalah adanya nilai moral dan nilai pendidikan yang diperoleh dari perjalanan tersebut.

“Dan sebesar-besar hikmah dari perjalanan Isra Mikraj, yakni disyariatkannya salat sebagai benteng dari krisis moral yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” katanya. (*)

Related posts

Leave a Reply