IDEALOKA.COM (Bondowoso) – Tekad kuat SMKN 2 Bondowoso untuk terus menguatkan visi misi sekolah “Pasti Mantab” rupanya tidak main-main. Pasti Mantab merupakan akronim dari Profesional, ber-Akhlak mulia, Smart, Terampil, ber-Integritas, Mandiri, Tangguh, dan Berdaya saing global.
Untuk menguatkan komitmen bersama tersebut, sekolah berlabel pusat keunggulan yang sudah berusia 45 tahun tersebut menggelar bedah buku yang berjudul “Cara Gila Membangun SMK”.
“Buku karya bapak kepala sekolah sendiri penuh inspirasi yang mengantarkannya menjadi kepala sekolah mengisnpirasi nasional,” ujar Wakil Kepala SMKN 2 Bondowoso Bidang Kurikulum Iin Ernawati, Selasa, 4 Februari 2025.
Pemateri sekaligus Kepala SMKN 2 Bondowoso Daris Wibisono Setiawan dalam paparannya menegaskan bahwa melaksanakan pendidikan itu harus dengan aksi-aksi out of the box, berfikir dan bertidak blue ocean, dan cerdas dalam memaknai pola yang berulang.
BACA: Gelar Perayaan Isra Mikraj, Kepala SMKN 2 Bondowoso Ingatkan Makna Bangun Jiwa dan Raga
“Blue ocean itu yang berfikir dan bertindak yang nyleneh, berani beda, dan menentang arus, perang kepemimpinan dan kerjasama tim menentukan arah kapal melaju,” ujar Daris.
Daris juga mengajak peserta bedah buku untuk belajar pola, bagaimana sejatinya laku proses kegiatan pendidikan itu selalu berulang dari tahun ke tahun sehingga dengan memahami pola maka akan terjadi kebaruan.
“Maka dari giat yang selalu berulang itu akan terlihat pola dan tentunya harus muncul inovasi dan kreativitas. Jika tidak, berarti tidak ada perubahan,” kata Daris.
BACA: Tanggap Bencana, SMKN 2 Bondowoso Gelar Sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana
Kegiatan bedah buku berlangsung sangat interaktif. Para peserta kegiatan yang dalam hal ini adalah para guru dan tenaga kependidikan SMKN 2 Bondowoso sangat aktif mengikuti kegiatan dengan tanya jawab.
Salah satunya Diah Rembulansari. Guru PPKN tersebut menanyakan bagaimana memaknai dengan cerdas buku “Cara Gila Membangun SMK” tersebut sehingga bisa diterapkan di sekolahnya.
“Langkahnya adalah selalu menciptakan inovasi, jika sudah mengenal pola dan tidak ada perubahan pola, berarti tidak inovatif,” kata Daris penuh semangat. (*)