idealoka.com (Donggala) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja dalam rangka meninjau pengelolaan bantuan dan dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat dan Pemprov Jatim dalam penanganan bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada tahun 2018 lalu di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis, 13 Februari 2020.
Pada kunjungan tersebut, Khofifah didampingi Bupati Donggala Kasman Lassa dan beberapa pejabat Pemprov Sulawesi Tengah serta para kepala OPD di lingkup Pemprov Jatim.

Dalam kesempatan ini, Khofifah juga meresmikan satu unit gedung SDN 9 Dalaka, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala. Peresmian SDN itu sudah ditunggu-tunggu masyarakat Donggala agar anak-anak bisa mendapat tambahan fasilitas untuk kegiatan belajar mengajar.
Khofifah menjelaskan SDN 9 Dalaka tersebut merupakan hasil dari bantuan dan kepedulian masyarakat Jatim yang jumlah total bantuannya mencapai Rp3,8 miliar. Selain SDN 9 Dalaka, SDN lain yang berhasil dibangun yaitu SDN 22 Lende Ntovea Kecamatan Sirenja dimana pada setiap sekolah mendapatkan enam ruang belajar, satu ruang guru, dan dua kamar mandi.
“Kami harap SDN ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat khususnya semua anak-anak Donggala yang berada di Kecamatan Sindue dan Sirenja, sehingga mereka bisa memiliki semangat dan motivasi yang tinggi untuk belajar,” kata gubernur perempuan pertama di Jatim ini.
Lebih lanjut Khofifah menjelaskan sebagai langkah cepat dalam penanganan bencana gempa dan tsunami tersebut, usai kejadian Pemprov Jatim juga mengirimkan tim advance yang terdiri dari BPBD, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Jatim sebagai penyambung koordinasi dan komunikasi dari Pemrov Jatim dengan tim penanganan bencana gempa dan tsunami di Palu. Pemprov Jatim juga membuka posko penerimaan bantuan di kantor BPBD Provinsi Jatim.
“Pemprov Jatim telah mengirimkan bantuan ke Donggala dengan total bantuan berupa 38 truk berisi bahan makanan, perlengkapan bayi dan perempuan mengggunakan KRI Makasar dan KMP Drajat Paciran bersama 20 personil dari BPBD dan relawan, satu unit mobil rescue, satu unit pick up, dan satu truk serbaguna,” kata mantan Menteri Sosial dan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.
Pemprov Jatim juga telah membantu pemulangan warga Jatim maupun warga di luar Jatim dari Palu usai kejadian bencana dengan total warga sebanyak 1.720 jiwa. Untuk warga Jatim sebanyak 1.410 jiwa yang berasal dari Lamongan, Tuban, Malang, Sumenep, Bojonegoro, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Mojokerto, dan Pasuruan. Sedangkan warga luar Jatim sebanyak 310 jiwa yang berasal dari Jawa Tengah, Palembang, Jakarta, Jawa Barat, dan Lampung. (*)
Sumber & Foto: Humas Pemprov Jatim