IDEALOKA.COM (Surabaya) – Bersama jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, Dinas Sosial (Dinsos), Lurah, dan Camat setempat, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Rini Indriyani mengunjungi rumah balita stunting, Lailla Fitria, di Tanjungsari Bhakti Jaya Nomor 57, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Asemrowo, Jumat, 4 Februari 2022.
Rini mengungkapkan penyebab stunting pada Lailla adalah adanya gangguan pencernaan sehingga tidak dapat menerima makanan.
“Insyaallah setelah diperiksa dan pencernaannya mulai bagus, nanti gizinya akan tercukupi dan pulih kembali. Sehingga, bisa menjadi energi buat anak ini,” kata Rini.
Setelah dinyatakan pulih, Lailla akan mendapatkan perawatan secara intensif. Salah satunya terapi dan rutin meminum obat hormon untuk memperbaiki kondisi hormonal pada tubuhnya.
“Dengan kondisi seperti ini, dia harus rutin minum obat agar hormonnya tidak berubah. Tetapi memang ada biaya yang harus dikeluarkan. Alhamdulillah, kita dapat bantuan obat hormon dari Kementerian Sosial (Kemensos), nanti akan diminum secara rutin oleh adik Lailla,” ia mengungkapkan.
Rini berharap kepada seluruh masyarakat Kota Surabaya turut membantu Lailla. Bukan hanya kepada Lailla, tetapi juga pada bayi atau balita lainnya yang mengalami stunting atau kesusahan dalam hal kesehatan.
“Ayo kita bantu. Mohon doanya agar adik Lailla ini segera bisa tercukupi gizinya terlebih dulu. Setelah itu, bisa segera diatasi kesehatannya. Matur nuwun (Terima kasih),” ia menuturkan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Surabaya Nanik Sukristina mengatakan penanganan kelainan hormonal pada Lailla harus dilakukan secara bertahap. Tahapannya mulai dari perbaikan gizi terlebih dahulu, kemudian terapi agar hormon Lailla tidak berubah.
Pihaknya telah memantau kondisi kesehatan Lailla melalui Puskesmas Tanjungsari. Setiap hari, petugas Puskesmas akan memantau perkembangan balita tersebut.
“Kita konsultasikan terlebih dahulu, kita periksa secara intensif dan kami juga berkoordinasi dengan rumah sakit. Yang paling penting kita perbaiki dulu gizinya,” kata Nanik.
Terkait kelainan pada organ vital Lailla, Nanik belum bisa memastikan. Oleh karena itu untuk memastikannya, ia bersama jajaran Dinkes Surabaya akan memperbaiki hormonalnya terlebih dahulu.
“Kita belum pastikan ada kelainan organnya. Jadi kita perbaiki dulu dari segi hormonnya,” ia menjelaskan.
Di lain pihak, Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Surabaya Anna Fajriatin menjelaskan sebelumnya dirinya bersama jajarannya telah memberikan bantuan sembako dan kebutuhan gizi untuk Lailla. Selain itu, Anna juga akan membantu memberikan pekerjaan untuk ayah Lailla, Surahman.
“Kami sudah koordinasikan agar Pak Surahman bisa mendapat pekerjaan lebih baik lagi. Selain itu, keluarga Pak Surahman sudah kami masukkan ke daftar Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan PKH serta BPNT,” kata Anna.
Ibu Lailla, Yuliati, mengucapkan banyak terima kasih karena telah peduli dan membantu kesembuhan putri keduanya. Ia berharap putrinya bisa segera terbebas dari stunting dan sehat seperti anak balita pada umumnya.
“Terima kasih sudah membantu kami. Kami harap anak kami bisa lekas pulih dan sembuh dari penyakitnya,” kata Yuliati. (*)