idealoka.com – Forum Alumni Aktivis Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (FAA PPMI) mengimbau tak ada fitnah, hoaks, isu SARA, dan provokasi dalam perhelatan Pemilu 2019 baik Pilpres dan Pileg. Seruan ini disampaikan di Jakarta, Minggu, 10 Februari 2019.
“Menolak kebohongan dan provokasi sebagai cara mengumpulkan dukungan kepada calon tertentu dengan mengorbankan kebenaran atas nama kepentingan politik sesaat,” ujar Ketua Umum FAA PPMI Agung Sedayu.
Sebelumnya, FAA PPMI melakukan Temu Alumni dan Kongres Pertama di Jakarta, Sabtu, 9 Februari 2019, dan memilih Agung Sedayu sebagai Ketua Umum FAA PPMI tiga tahun ke depan periode 2019-2022. Agung adalah alumni dari Lembaga Pers Mahasiswa Sastra (LPMS) Ideas Fakultas Sastra yang kini berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember, Jawa Timur. Agung saat ini aktif sebagai jurnalis Tempo. Kongres juga memilih Rommy Fibri alumni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Dentisia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi. Rommy saat ini menjadi Komisioner Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia dan pernah bekerja di Tempo dan SCTV.
FAA PPMI juga menyerukan para elit politik untuk menjaga iklim demokrasi yang sehat. “Menyerukan pemilihan umum yang bebas intimidasi, intoleransi, dan disinformasi untuk proses demokrasi yang sehat, dewasa, dan mulia,” ujar Agung.
FAA PPMI juga mengingatkan agar masyarakat tetap menggunakan hak pilih sesuai aspirasi dan pilihan politiknya. “Menyerukan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sebagai bentuk partisipasi yang sehat dalam proses berdemokrasi,” ucapnya.
FAA PPMI merupakan wadah atau forum komunikasi antar alumni aktivis pers mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Para alumni pers mahasiswa menggeluti berbagai profesi mulai dari wartawan, dosen, pengusaha, guru, pegiat LSM, politisi, dan sebagainya. (*)